Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Leadership" yang Visioner dan Transformasional

Kompas.com - 24/06/2017, 06:16 WIB
Chappy Hakim

Penulis

Sedangkan gaya berpikir dipengaruhi oleh gaya berpikir yang "reaktif" dan gaya berpikir yang "kreatif". Hanya dengan menyamakan persepsi yang sangat tergantung pada pradigma dan gaya berpikir yang kreatif, langkah perubahan dapat dilakukan dengan baik dan dapat diharapkan menjadi lebih mudah untuk mencapai keberhasilan.

Dalam upaya mewujudkan perubahan itulah, maka peran kepemimpinan atau leadership menjadi sangat penting.

Dalam hal situasi dan kondisi yang tengah kita hadapi saat ini dan antisipasi ke depan maka di situlah akan dapat ditentukan leadership yang bagaimana yang sangat dibutuhkan atau perlu mendapat perhatian utama.

Visioner dan transformasional

 

Dua aspek leadership penting yang banyak diulas belakangan ini adalah visioner dan transformasional. Apa itu? Mari kita cermati sejenak keduanya.

Leadership visioner ditunjukkan oleh Nelson Mandela yang berjuang puluhan tahun demi memperjuangkan persamaan hak warga kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan. Mandela bahkan berhasil menjadi presiden Afrika Selatan. 

Mandela kemudian menjadi terkenal. Kiat-kiat kepemimpinannya dipelajari. Salah satu yang ditemukan pada karakter kepemimpinan Mandela adalah hubungan visi dan aksi. 

Dikatakan, orang tidak cukup hanya dengan memiliki visi saja. Jika hanya memiliki visi, orang hanya akan jadi seorang pemimpi di siang bolong.

Demikian pula orang tidak cukup hanya dengan melakukan aksi saja tanpa visi. Aksi tanpa visi hanya akan membuang waktu percuma.

Nah, yang dibutuhkan seorang pemimpin untuk membuat sebuah perubahan, bahkan perubahan yang mendunia, adalah memiliki visi sekaligus aksi untuk mewujudkan visi itu. Nelson Mandela mengatakan sebagai sebuah kemampuan yang bisa "change the world".

Bagaimana dengan leadership transformasional? Leadership jenis ini ditunjukkan antara lain oleh Julia Gillard, perdana menteri wanita pertama Australia.  

Gillard menguraikan konsep perubahan bagi Australia di masa mendatang dalam pengantar buku putih Australia. Banyak kalangan berpendapat, masa mendatang adalah miliknya Asia. Namun, Gillard meyakinkan masyarakat Australia bahwa abad-nya Asia itu merupakan "Australian opportunity" .

Dia mengajak seluruh warga negara Australlia menggunakan opportunity pada abadnya Asia ini untuk dapat membawa kejayaan bagi Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com