Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Instruksi Jokowi soal Penanganan Arus Mudik Lebaran

Kompas.com - 23/06/2017, 09:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menekankan, kementerian dan lembaga yang menangani arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah harus betul-betul terintegerasi.

"Saya ingin penanganan arus mudik ini betul-betul terintegerasi," ujar Jokowi dalam sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/6/207).

"Harus terintegerasi antara Polri, TNI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN," lanjut dia.

Jokowi berpesan agar masing-masing kementerian dan lembaga tersebut meninggalkan ego sektoral dalam melayani masyarakat yang hendak bertemu dengan sanak keluarganya di kampung halaman.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung berharap, penanganan arus mudik tahun 2017 ini jauh lebih baik daripada tahun 2016.

Baca: Tips Mudik Nyaman Via Bandara Soekarno-Hatta

Sebab, selain koordinasi lintas kementerian dan lembaga, mudik tahun ini dinilai lebih nyaman mengingat ada sejumlah proyek jalan lintas kota yang sudah selesai dan bisa digunakan oleh pemudik.

"Banyak infrastruktur baru yang berhasil dibangun oleh pemerintahan, ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi para pemudik," ujar Pramono.

Pramono menambahkan, proyek jalan baru itu memang masih belum sempurna.

Misalnya, masih ada yang kondisinya belum rapi, berdebu, dan ada pula ruas yang belum dilengkapi lampu sehingga kecepatan kendaraan harus dibatasi.

Namun, dengan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, Pramono yakin mudik tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Baca: Alasan Penumpang Pilih Mudik Naik Bus...

Laporan terbaru Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi per hari ini, Jumat (23/6/201), terjadi penurunan volume kendaraan dan penumpang yang bergerak dari Jakarta ke luar kota.

Kamis lalu, jumlah roda dua yang bergerak keluar Ibu Kota mencapai 12.863 unit.

Jumlah kendaraan roda empat yakni 13.604 unit. Adapun jumlah penumpang mencapai 21.317.

Pada Jumat ini, jumlah kendaraan roda dua yang keluar menurun menjadi 9.785 unit.

Sementara, jumlah kendaraan roda empat mencapai 10.442 unit. Adapun total penumpang mencapai 19.510.

Kompas TV Jalur Lalu Lintas di Nagreg Padat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com