Di bidang musik, keduanya mengidolakan penyanyi asal Mesir, Umi Kultsum, yang tenar pada tahun 1920-an sampai 1970.
Selain itu, pada masa mudanya, Gus Mus dan Quraish Shihab jago merayu calon istri mereka melalui surat.
Pada salah satu surat yang ditujukan kepada istrinya, Fatmawati Assegaf, Quraish Shihab menulis, "Bolehkah aku memanggilmu Mama?"
Meski banyak kesamaan, kedua sahabat ini tidak jarang mengalami perbedaan pendapat.
Quraish Shihab mengakui, ia sering tak sependapat dengan Gus Mus dalam banyak hal.
Namun, perbedaan pendapat itu tidak merusak persahabatan yang terjalin. Quraish Shihab justru melihat sosok Gus Mus sebagai cermin dari dirinya.
Oleh sebab itu, kata Quraish Shihab, dia tidak bisa menghakimi Gus Mus jika terjadi perbedaan pendapat.
"Sahabat itu bisa diibaratkan dengan dua garis lurus yang berdampingan, berjalan seiring. Tidak ada yang mau di depan, tidak ada yang mau di belakang. Kalau saya di depan, saya takut saya keliru sehingga kamu ikut keliru. Kalau saya di belakang, saya takut tidak bisa diikuti kamu. Jadi berjalan beriringan," ucap pendiri pusat studi Al-Quran itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.