Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Diplomatik di Qatar, Menlu Retno Berkomunikasi dengan Menlu AS

Kompas.com - 21/06/2017, 19:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menlu Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon untuk membahas sejumlah isu utama, di antaranya mengenai perkembangan krisis diplomatik Qatar.

"Semalam Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menelepon saya. Kita memang sudah janjian dalam minggu ini untuk melakukan komunikasi lewat telepon," kata Retno Marsudi di Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Ia mengemukakan ada sejumlah isu utama yang dibahasnya dengan Rex Tillerson.

Isu utama itu, menurut dia, soal krisis di Teluk Persia di mana sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, karena Qatar dianggap mengancam keamanan kawasan dan mendukung sejumlah kelompok militan bersenjata.

Retno kepada Tillerson menyampaikan kembali posisi Indonesia terhadap masalah tersebut, dan Indonesia meminta agar AS juga memberikan kontribusinya agar situasi tidak memburuk dan dialog dapat segera dilakukan.

"Rex Tillerton mengatakan bahwa Amerika berkomitmen untuk memberikan kontribusinya dan sampai saat ini masih terus mengundang kedua belah pihak agar dialog dapat dilakukan," tutur diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI itu.

(Baca: Serangan Siber Pemicu Krisis Qatar Ada Sejak April, Siapa Pelakunya?)

Indonesia, dikemukakan mantan Duta Besar RI di Kerajaan Belanda itu, terus berupaya mendorong agar negara-negara yang terlibat dalam krisis diplomatik Qatar untuk menahan diri dan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi.

Pekan lalu, Retno menerima utusan khusus dari Uni Emirat Arab (UEA), yaitu Menlu UEA Abdul Rahman bin Mohammde Al Owais guna membahas upaya-upaya yang bisa ditempuh untuk menangani krisis diplomatik Qatar.

Di antara pesan yang disampaikan oleh utusan khusus UEA tersebut adalah bagaimana mengedepankan dialog dalam penyelesaian krisis diplomatik Qatar, kata Retno, yang mantan Duta Besar RI di Kerajaan Norwegia.

UEA setuju bahwa dialog dan penyelesaian secara politik adalah opsi tunggal yang paling memungkinkan bisa dicapai sementara penyelesaian masalah lewat kekuatan militer bukan lah suatu pilihan.

Kemudian, Retno juga telah menerima kunjungan Menlu Maladewa Mohamed Asi dalam kunjunga bilateral di Jakarta pada Rabu. Menlu Maladewa juga mendorong agar dialog dapat segera dilakukan.

(Baca: Krisis Qatar, Sekadar Perang Opini dan Persepsi?)

Selain itu, Menlu Retno dan Tillerson juga membahas persiapan pertemuan tingkat tinggi G20 yang akan dilaksanakan di Hamburg, Jerman pada 7-8 Juli tahun ini.

Kedua menlu membahas rencana pertemuan bilateral antara Presiden Trump dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela Konperensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 Negara (KTT G20) nanti.

"Kita membahas mengenai beberapa isu yang kemungkinan dibahas oleh kedua presiden, antara lain adalah mengenai ancaman terorisme," ucap Retno.

Selain itu, ia menyatakan, keduanya juga membahas masalah keamanan di Marawi, Filipina.

Menlu AS mengapresiasi langkah Indonesia yang telah menginisiasi pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina yang akan dilaksanakan besok di Manila, Filipina.

Pertemuan trilateral tersebut bertujuan untuk membahas situasi keamanan terkini, khususnya di Marawi, serta dampaknya kepada keamanan wilayah, demikian Retno Marsudi.

Kompas TV Peran Indonesia Mediasi Krisis Arab (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com