Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Acara Buka Puasa, Mendikbud Diminta Sabar Kebijakannya Dikritik

Kompas.com - 20/06/2017, 20:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti sore ini menghadiri buka puasa bersama di kediaman Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, di Kompleks Widya Chandra III, Jakarta, Selasa (20/6/2017).

Dalam buka puasa yang juga dihadiri alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta wartawan pendidikan itu, Mu'ti memberikan kultum singkat jelang buka puasa.

Mu'ti menyampaikan dalam tausiyahnya bahwa inti dari puasa itu adalah menahan diri atau self control.

"Menahan diri untuk melakukan sesuatu atau untuk tidak melakukan sesuatu. Tidak makan, tidak minum, dan tidak melakukan perbuatan yang diharamkan," kata Mu'ti.

Lebih jauh, ia mengatakan, sikap mengendalikan diri ini memiliki implikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sifat sabar dalam menghadapi atau merespons suatu keadaan.

(Baca: Istana Benarkan Permen soal Hari Sekolah Dibatalkan)

Dia pun mengatakan, semua orang harus bisa bersabar dalam menghadapi cobaan. Apalagi sebagai seorang menteri, yang mana kritikan datang dari berbagai penjuru.

"Kalau Pak Muhadjir banyak dikritik, sabar saja. Kelau Sekum (Sekretaris Umum) jarang dikritik," kata dia disambut riuh tamu undangan.

Sebagaimana diketahui baru-baru ini, Mendikbud banyak mendapat kritikan lantaran kebijakan soal sekolah lima hari dalam sepekan. Belum sempat diimplementasikan, Permendikbud tersebut dibatalkan oleh pihak istana.

Namun ditemui usai buka puasa, Muhadjir mengatakan, kebijakan sekolah lima hari tetap dimulai pada tahun ajaran baru 2017, sembari menunggu payung hukum Peraturan Presiden sebagai pengganti Permendikbud.

Kompas TV Polemik Kebijakan Sekolah 5 Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com