Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Separatis Papua Diduga Terlibat Penembakan Pesawat Susi Air

Kompas.com - 17/06/2017, 16:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, kelompok separatis di Papua diduga terlibat penembakan pesawat Susi Air jenis Pilatus PK-BVC di Puncak Jaya.

Pesawat tersebut terpaksa mendarat darurat di Bandara Kota Mulia Kabupaten Puncak Jaya karena badan pesawat dan bagian ban ditembak orang tak dikenal.

"Sebenarnya sudah diidentifikasi tapi mesti perlu pendalaman. Ada kelompok-kelompok yang memang sudah diidentifikasi itu," ujar Setyo di kompleks PTIK, Jakarta, Sabtu (17/6/2017).

(Baca: Pelaku Penembakan Pesawat Susi Air Diduga Incar Senjata Polisi)

Namun, Setyo belum dapat memastikan apakah pelakunya merupakan bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Karena saat ini OPM sudah terpecah dan membentuk faksi-faksi.

"Kita tidak bisa katakan kelompok OPM yang mana. Yang ada kelompok tertentu yang sudah diidentifikasi," kata Setyo.

Anggota kelompok tersebut biasanya menyasar polisi atau tentara sebagai korban untuk diambil senjatanya.

Dalam pesawat Susi Air yang ditembak tersebut terdapat perlengkapan Brimob Polri yang baru pulang bertugas mengamankan pemungutan suara ulang. Termasuk persenjataan. 

Saat ini polisi masih mendalami siapa saja yang berada di sekitar bandara saat pesawat melintas. Diduga tembakan hanya dilakukan oleh satu orang.

(Baca: Pesawat Susi Air yang Ditembak di Papua Angkut Sejumlah Anggota Brimob)

"Kan hanya dua tembakan, kemungkinan satu senjata yang sama," kata dia.

Peristiwa itu berawal sekitar pukul 08.50 WIT, pesawat Pilatus PK-BVC terbang dari Mulia menuju Distrik Lumo.

Lalu pada pukul 9.20 Wit, pesawat Pilatus PK-BVC kembali mendarat di Bandara Mulia.

Namun pada saat landing dengan jarang sekitar 300 meter dari apron, pilot mematikan mesin pesawat karena mengalami kempes di ban kanan.

(Baca: AirNav Indonesia Selidiki Ketinggian Pesawat Susi Air yang Ditembak)

Kemudian dengan bantuan aparat keamanan dan masyarakat, pesawat bisa dievakuasi dengan didorong menuju tempat parkir di apron pesawat dengan jarak sekitar 300 meter, pada pukul 10.04 WIT.

Dari keterangan seorang penumpang, sempat didengar tiga kali tembakan dari arah ujung lapter sebelah kali pada saat pesawat lepas landas dari lapter Lumo menuju Bandara Mulia.

Akibat kejadian tersebut, aktivitas penerbangan sempat tergangu selama sekitar 45 menit.

Kompas TV Dengan menebang pohon dan membakar ban bekas, ratusan warga Kampung Mupi, Distrik Manokwari Selatan, memblokade ruas Jalan Trans-Papua Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com