JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan bahwa aksi bom di Kampung Melayu, Jakarta, berkaitan dengan simpatisan ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim.
Bahrun saat ini berada di Suriah sebagai salah satu pimpinan aktif ISIS.
Bahkan, sempat terjadi komunikasi antara Bahrun dengan salah satu pelaku bom Kampung Melayu.
"Sudah ditemukan langsung hubungan komunikasi Ahmad Sukri yang meninggal di Kampung Melayu dengan Bahrun Naim," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/6/2017).
(baca: Polri Dalami Aliran Dana Teror dari Bahrun Naim Melalui Fintech)
Namun, Tito enggan menjelaskan bagaimana dan kapan komunikasi itu dilakukan.
"Saya tidak mau menyebutkan. Yang jelas melalui mobile phone," kata Tito.
Dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu merupakan sel Jamaah Anshorut Daulah di Bandung Raya.
(baca: Polri Tetapkan 4 Tersangka Teror Bom Kampung Melayu)
Kelompok tersebut juga mendapat kendali langsung dari Bahrun. JAD merupakan operator ISIS di Indonesia.
"Mereka memiliki sel-sel, yang sistematis ada namanya mudiriyah, di bawahnya ada namanya qoriah, di bawahnya baru namanya sel kecil. Ini sudah kita deteksi," kata Tito.
Dalam pengembangan perkara ini, polisi telah menangkap sejumlah orang yang diduga berhubungan dengan pelaku teror bom Kampung Melayu.
Dua di antaranya adalah MA alias AN dan WT yang merupakan orang yang memberi motivasi kepada kedua pelaku melakukan aksi bom bunuh diri.
Selain itu, polisi juga menangkap Asep Sofyan alias Karpet, Waris Suyipno alias Masuyit, dan Jajang Ikin Sodikin alias Abu Revan di Banduny, Jawa Barat.
Mereka diduga menyuplai bahan peledak dan kendaraan untuk pelaku.