JAKARTA, KOMPAS.com - Nama mantan Wakil Gubernur Banten, Rano Karno, disebut dalam surat tuntutan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Banten. Rano disebut menerima uang Rp 700 juta.
"Perbuatan terdakwa tidak hanya menguntungkan diri sendiri sebesar Rp 3,8 miliar, tapi juga menguntungkan orang lain," ujar jaksa KPK Budi Nugraha di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Beberapa orang yang ikut diperkaya yaitu, adik kandung Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, yakni sebesar Rp 50 miliar. Kemudian, mantan Kepala Dinas Provinsi Banten, Djaja Buddy Suhardja, sebesar Rp 240 juta.
Salah satu yang juga menerima adalah Rano Karno.
(Baca: Adik Atut Sebut Rano Karno Terima Uang Rp 11 Miliar)
Djadja Buddy Suhardja pernah mengakui menyerahkan uang lebih dari Rp 700 juta kepada Rano Karno. Uang itu terkait proyek pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Hal itu diakui Djadja saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (15/3/2017).
"Ada yang langsung saya serahkan kepada Beliau (Rano Karno)," ujar Djadja kepada jaksa KPK.
Awalnya, jaksa KPK Budi Nugraha mengonfirmasi berita acara pemeriksaan (BAP) Djadja. Dalam BAP, Djaja mengaku menyerahkan uang kepada sejumlah orang termasuk Rano Karno.
Menurut Djadja, pemberian kepada Rano sebesar 0,5 persen dari nilai proyek di Dinas Kesehatan Banten.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan