JAKARTA, KOMPAS.com - Dari sisi pemilih Presiden Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, umumnya sama-sama lebih percaya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibandingkan dengan DPR RI.
Hal tersebut mengemuka dalam hasil survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), yang mengambil tema "Hak Angket DPR Untuk KPK Sebuah Penilaian Publik Nasional".
Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, hasil ini menunjukkan baik pemilih Jokowi maupun Prabowo, sama-sama lebih percaya terhadap KPK dibandingkan DPR.
"Baik pemilih Presiden Jokowi maupun Prabowo, umumnya lebih percaya KPK dari pada DPR," kata Abbas, saat memaparkan survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017).
Menurut dia, hasil ini perlu diperhatikan oleh tokoh-tokoh nasional yang akan maju bersaing untuk Pilpres 2019.
(Baca: Dapat Masukan soal Pansus Angket, Apa yang Akan Dilakukan KPK?)
Dengan mengajukan pertanyaan terbuka atau tanpa daftar mengenai presiden yang dipilih, dari 34,1 persen pemilih Jokowi, sebanyak 68,1 persen di antaranya para pemilih Jokowi itu percaya dengan KPK.
Hanya 4,4 persen yang percaya DPR, dan 27,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Sementara dari 17,2 persen pemilih Prabowo, sebanyak 76,4 persen dari pemilih Prabowo itu yang percaya KPK. Hanya 3,8 yang percaya DPR, dan 19,0 persen yang tidak tahu atau tidak percaya.
Sementara untuk 8,1 persen responden dengan pilihan presiden lainnya, sebanyak 67,0 persen percaya KPK, dan 7,0 persen percaya DPR, sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab 26,0 persen.
(Baca: Saat Anggota Pansus Angket Bercengkerama dengan Ketua KPK...)
Untuk 40,6 responden yang tidak tahu, tidak menjawab, atau merahasiakan pilihan presidennya, sebanyak 55,6 persen di antaranya lebih percaya dengan KPK.
Hanya 8,3 persen yang percaya DPR, dan yang tidak tahu atau tidak menjawab 36,1 persen.
Kemudian responden yang diajukan pertanyaan semi terbuka, atau dengan list nama presiden yang dipilih, dari 41,7 persen pemilih Jokowi, sebanyak 64,2 persen lebih percaya KPK.
Hanya 5,7 persen yang percaya DPR, sementara 30,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.