Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhyaksa Berharap Anggaran Kwarnas Pramuka Rp 10 Miliar Segera Cair

Kompas.com - 15/06/2017, 16:20 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga segera mencairkan anggaran Kwarnas Pramuka tahun 2017 sebesar Rp 10 miliar.

Anggaran itu diperlukan segera untuk mempersiapkan agenda Kwarnas lima tahunan bertajuk Raimuna.

Adhyaksa mengatakan, anggaran tersebut semestinya cair pada Maret 2017. Ia pernah menayakan kepada Kemenpora mengapa anggaran itu belum dicairkan.

Menurut Adhyaksa, berdasarkan penjelasan pihak Kemenpora, Menpora Imam Nahrawi yang meminta anggaran tersebut ditahan.

"Rp 10 miliar kan sudah ada di APBN. Harusnya wajib dikeluarkan. Kalau enggak dikeluarkan pelanggaran," kata Adhyaksa saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017).

Adhyaksa mengaku pernah mencoba meminta penjelasan langsung Menpora. Namun, ia hanya diberi penjelasan oleh deputi di Kemenpora bahwa anggaran ditahan.

Adhyaksa menduga anggaran tersebut ditahan lantaran tuduhan dirinya anti-Pancasila. Ia membantah tuduhan itu.

(baca: Adhyaksa Dault Sakit Hati Dituduh Anti-Pancasila)

Mantan Menpora itu mengatakan, kegiatan Raimuna setidaknya memerlukan anggaran Rp 24 miliar.

Acara itu akan digelar di Bumi Perkemahan Cibubur pada 13-21 Agustus 2017. Total peserta dari seluruh Indonesia itu mencapai 15.000 orang.

Karena sudah mepet, Kwarnas berharap anggaran Rp 10 miliar bisa segera cair.

Di tengah masalah anggaran, Adhyaksa mengaku akan berusaha agar acara itu tetap berjalan. Ia akan mencari sponsor dari berbagai pihak.

Adhyaksa menambahkan, anggaran Rp 10 miliar per tahun untuk Kwarnas Pramuka sebenarnya sangat minim.

Pasalnya, anggota aktif Pramuka saat ini mencapai 11 juta orang. Jadi, anggaran untuk satu orang tak sampai Rp 1.000 per tahun.

"Dulu jaman saya (Menpora) Rp 45 miliar. Terus turun Rp 10 miliar. Itu pun sampai hari ini belum cair," pungkasnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com