Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking: Peta Politik Pilkada Sulsel Masih Dinamis

Kompas.com - 13/06/2017, 20:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil Survei Poltracking Indonesia menunjukkan, ada empat kandidat kuat bakal calon kepala daerah Sulawesi Selatan.

Dari simulasi terhadap 27 kandidat, ada empat nama dengan persentase elektabilitas teratas.

Mereka adalah Nurdin Abdullah, Ichsan Yasin Limpo, Nurdin Halid, dan Agus Arifin Nu'mang.

Nurdin Abdullah di urutan pertama dengan elektabilitas 17,40 persen, disusul Ichsan Yasin Limpo 14,69 persen; Nurdin Halid 13,27 persen, dan Agus Arifin Nu'mang 11,21 persen.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, peta politik menjelang Pilkada Sulawesi Selatan masih sangat dinamis.

"Artinya, potensi terjadinya peralihan dukungan publik dari yang semula memilih, berubah menjadi pemilih kandidat yang lain, sangat mungkin terjadi," kata Hanta, saat memaparkan hasil survei "Menakar Kandidat Potensial Pilkada Sulawesi Selatan 2018" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2017).

Menurut Hanta, hal ini terjadi karena tingkat kemantapan pemilih masih rendah.

Baca: Survei Poltracking: Ini Empat Kandidat Kuat di Pilgub Sulsel

Dinamika isu juga akan terus bergulir serta pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) cukup tinggi.

Survei menunjukkan, sebesar 23,58 persen responden menyatakan akan memantapkan pilihan calonnya pada Pilkada Sulsel saat masa kampanye.

Sementara, yang mengaku sudah mantap dengan pilihannya sebesar 21,52 persen.

Sedangkan yang mengaku akan menentukan pilihan saat hari H sebesar 8,63 persen.

Adapun yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 26,04 persen.

Saat ditanya kemungkinan berubah pilihan, sebanyak 37,37 persen responden menyatakan masih mungkin.

Yang menyatakan tidak berubah 28,87 persen. Sementara, yang tidak tahu atau tidak menjawab 33,76 persen.

Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 18-24 Mei 2017 dengan melibatkan 800 responden.

Metode survei yang digunakan yakni stratified multistage random sampling.

Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com