Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampokan Bersenjata Berulang, Warga Diminta Waspadai Peredaran Senpi

Kompas.com - 13/06/2017, 13:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sampai sepekan, dua perampokan sadis terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Dalam dua aksi perampokan tersebut, para perampok membawa senjata api dan menembak para korban yang melawan.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto meminta warga turut berpartisipasi mengawasi peredaran senjata api ilegal. 

Ia memastikan, senjata api yang digunakan oleh para pelaku kejahatan itu adalah senjata api ilegal.

"Saya boleh pastikan bahwa pelaku-pelaku kejahatan tidak mungkin memakai senjata yang terdaftar. Karena mereka tahu, senjata terdaftar itu sudah ada didentifikasi larasnya. Karena sebelum diserahkan kepada yang bersangkutan, sudah diidentifikasi oleh teman-teman di Baintelkam Polri," kata Setyo, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/6/2017).

"Kalau dia mendapatkan senjatanya saja susah, saya pastikan tidak akan mengorbankan kesusahannya itu hanya untuk merampok," kata Setyo.

Baca: Kronologi Penembakan Perempuan Korban Curanmor di Tangerang

Setyo mengatkan, ada banyak jenis senjata api.

Namun, yang berada di bawah pengawasan Polri adalah senjata api yang tercatat atau sudah berizin. Misalnya senjata api untuk olahraga menembak, berburu, target, dan tembak reaksi.

"Sementara yang digunakan penjahat-penjahat itu senjata-senjata rakitan atau pabrikan tetapi yang selundupan. Ya, itu senjata gelap," ujar Setyo.

Dia menambahkan, ada salah satu provinsi di Sumatera yang memang terkenal sebagai daerah pengrajin senjata api.

Para pengrajin mengambil bahan-bahan tertentu dari logam dan kemudian merakitnya menjadi senjata api rakitan.

"Tinggal mereka mencari peluru atau amunisinya," kata Setyo.

Setyo menuturkan, peredaran amunisi dan penggunaan senjata api rakitan inilah yang perlu diwaspadai. Pasalnya, senjata api rakitan beredar luas tanpa izin.

"Ini perlu partisipasi masyarakat. Manakala dia melihat, mendengar, atau mendapatkan informasi tentang adanya senjata api rakitan tersebut segera melapor kepada polisi," ujar Setyo.

Kompas TV Waspada Perampokan Bersenjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com