JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyayangkan penangkapan terhadap Kepala Seksi III Intel Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Parlin Purba, beberapa waktu lalu.
Parlin diduga menerima suap terkait pengumpulan data dan bahan keterangan terkait proyek pembangunan irigasi yang berada di bawah Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Provinsi Bengkulu.
Padahal, kata Prasetyo, pengarahan selalu diberikan kepada seluruh jajaran kejaksaan.
"Kebahagiaan kami sempat terusik karena ada anggota kejaksaan yang masih nakal, terpaksa harus berurusan dengan Pak Laode (wakil ketua KPK)," ujar Prasetyo dalam acara buka puasa yang digelar di gedung Kejagung, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2017).
Namun, Prasetyo juga meminta maaf atas kejadian tersebut. Menurut Prasetyo, saat ini ada lebih dari 10.000 jaksa.
"Bila ada satu atau dua orang yang menyimpang, ya tentunya itu oknum," kata dia.
Menurut Prasetyo, meskipun berat hati, namun penangkapan Parlin merupakan konsekuensi yang harus diterima dan menjadi pelajaran bagi Kejagung.
Prasetyo mengapresiasi kinerja KPK atas penangkapan tersebut. Sebab, secara internal hal itu sejalan dengan upaya penertiban lembaga Kejagung.
"Pak Agus (Ketua KPK Agus Rahardjo) tidak harus lebih sering menangkap lagi lah," kata Prasetyo.
(Baca juga: Ini Pesan Jamwas Saat Temui Jaksa Kejati Bengkulu yang Ditangkap KPK)
Penangkapan terhadap pejabat Kejati Bengkulu juga direspons sejumlah pegawai kejaksaan. Belum sepekan berlalu, viral sejumlah foto jaksa yang menyikapi penangkapan tersebut.
Seorang jaksa berfoto sambil memegang sebuah kertas dengan tulisan "Kami terus bekerja walau anggaran terbatas. Kami tetap semangat walau tanpa pencintraan. Kinerja kami jangan kamu hancurkan dengan #OTTRecehan".
Jaksa lain berpose sambil memegang tulisan berbeda, yakni "Sudah ribuan perkara korupsi kami tangani, sudah triliunan uang negara kami selamatkan. Kinerja kami jangan kamu hancurkan dengan #OTTRecehan".
Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Muhammad Rum menyatakan bahwa tulisan itu merupakan bentuk kekecewaan terhadap kolega mereka di Kejati Bengkulu.
"Intinya memang mereka (para jaksa) telah bekerja optimal, maka mereka kecewa dengan perilaku oknum jaksa PP di Kejati Bengkulu yang mencoreng kinerja mereka," ujar Rum.
(Baca: Viral Foto Jaksa Pegang Tulisan #OTTRecehan, Ini Penjelasan Kejagung)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.