Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Pemilu Alot, Demokrat Tetap Ingin Ambang Batas Pencalonan Presiden Dihapus

Kompas.com - 09/06/2017, 13:02 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat masih pada posisi bahwa ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) tak diperlukan lagi pada Pemilu 2019.

Alasannya, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden akan dilaksanakan secara serentak.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menilai, pemberlakuan presidential threshold tak relevan dan kurang pas.

"Dari awal kami mendorong supaya presidential threshold tentunya ya bisa nol," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Saat ini pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) masih buntu atau deadlock untuk lima isu krusial.

Salah satunya mengenai presidential threshold. Sejumlah partai menginginkan angkanya 20-25 persen, yakni 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional.

Baca: "Presidential Threshold" Jadi Bahasan Paling Alot di Pansus Pemilu

Saat ditanya apakah Demokrat membuka peluang untuk kompromi, Agus tak menjawab secara tegas.

Ia mengatakan, keputusan Demokrat untuk memilih presidential threshold 0 persen merupakan keputusan partai.

Tak menutup kemungkinan jika dibutuhkan, pengambilan keputusan akan dilakukan melalui mekanisme voting pada sidang paripurna.

"Kalau saya melihat yang ada, ini masih harus diambil dalam keputusan di paripurna. Karena keputusan tertinggi kan di paripurna," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.

Lima isu krusial tersebut yakni parliamentary threshold, presidential threshold, district magnitude, metode konversi suara, dan sistem pemilu.

Pembahasan pada rapat Pansus RUU Pemilu, Kamis (8/6/2017) berujung deadlock.

Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy mengatakan, pembahasan alot karena pemerintah juga berkepentingan dalam isu tersebut.

Pada Selasa (13/6/2017) pekan depan akan dilakukan lobi.

"Jadi sudah kami beri kesempatan sampai Selasa depan untuk melakukan lobi. Kalau sampai Selasa depan tak ada hasil tetap kami ambil keputusan," papar politisi PKB itu.

Kompas TV Pemerintah Tak Khawatir Penambahan Bebani Anggaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com