Kemudian, menyusul Deddy Mizwar 16,38 persen, Dedi Mulyadi 11,25 persen, Dede Yusuf ,9,75 persen.
Nama Aa Gym baru muncul di urutan kelima dengan 6,50 persen.
"Ini menunjukkan bahwa tingginya popularitas dan akseptabilitas belum tentu berbanding lurus dengan elektabilitas," ujar Hanta.
Tidak maju
Meski namanya masuk dalam bursa calon gubernur Jawa Barat, namun Aa Gym diyakini tidak akan ikut berkompetisi.
Sebab, Aa Gym selama ini tidak pernah terlibat langsung dalam politik praktis.
Pendapat ini diungkapkan oleh Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I Partai Golkar, Nusron Wahid, yang hadir pada acara rilis survei tersebut.
"Dari 5 besar nama calon yang muncul di survei ini, saya tidak yakin Aa Gym akan maju. Tidak mungkin kegiatan keagamaan Beliau korbankan untuk kekuasaan," kata Nusron.
"Honor jadi penceramah kan lebih besar daripada jadi politisi," seloroh mantan Ketua Umum GP Ansor ini.
Adapun populasi survei ini adalah WNI di Provinsi Jabar yang mempunyai hak pilih dalam pemilu.
Jumlah sampel sebanyak 800 responden dengan margin of error plus minus 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang terlatih. Pengambilan data survei dilakukan pada 18-24 Mei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.