Prosesnya tidak bisa seperti bekerja di kantoran yang tinggal mengajukan surat resign.
Setelah menjalani sisa hukuman, Iqbal meneguhkan diri untuk berhenti.
Rasa simpatinya kepada korban sejumlah aksi bom membuatnya tersadar bahwa apa yang dia yakini selama ini salah.
"Itu titik balik benar-benar saya. Tujuan utama saya tegakkan Islam di bumi kenapa yang saya lakukan justru kerugian besar bagi pribadi orang tersebut," kata Iqbal.
Proses kembali ke masyarakat
Iqbal menyadari, sebagai terpidana teroris, ada label berbahaya yang melekat pada dirinya.
Ia yakin, masyarakat akan menghindarinya karena stigma mantan teroris.
Awalnya, begitu keluar dari penjara, Iqbal sempat menutup diri dari lingkungan. Ia khawatir dengan pandangan orang yang akan mencap jelek dirinya.
Namun, setelah coba membuka diri dan berinteraksi dengan tetangga, mereka mau menerima Iqbal.
"Mereka tahu dengan sendirinya. Banyak nyari nama saya lewat Google kan, oh ini," kata Iqbal.
Iqbal mrngatakan, sebaiknya para mantan teroris yang bertobat tidak menutup diri.
Mereka harus bersosialisasi dengan keluarga, tetangga, sehingga masyarakat dan keluarga percaya bahwa mereka telah bertobat.
"Teman-teman kan biasanya tidak mau open mind, tidak mau buka diri. Janganlah muncul stigma teroris hanya menghancurkan, tapi (mantan) teroris juga membangun," kata Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.