Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Kepentingan di Pansus Hak Angket KPK

Kompas.com - 08/06/2017, 09:33 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Kental konflik kepentingan

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus tak terkejut dengan terpilihnya Agun Gunandjar sebagai ketua pansus. Sejak awal, kata dia, baik proses maupun alasan pembentukan pansus memang diwarnai banyak kejanggalan.

Usulan pembentukan pansus tak bisa dilepaskan dari fakta bahwa ada 37 nama politisi Senayan disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. Sejak nama-nama tersebut beredar ke publik, gejolak bernada protes muncul dari DPR, hingga ide pengajuan hak angket terhadap KPK.

KOMPAS.com/Abba Gabrillin Peneliti Formappi Lucius Karus saat ditemui di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2015).
Oleh karena itu, menurutnya sangat terlihat bagaimana alur pembentukan pansus hak angket tersebut sebetulnya didorong oleh keinginan DPR memperoleh privilege dari KPK untuk membuka sejumlah informasi penting, salah satunya membuka rekaman pemeriksaan Miryam. Meski KPK tegas menolak dalam beberapa kesempatan, DPR tetap menjalankannya.

"DPR merasa dengan Hak Angket, tak ada alasan bagi KPK untuk menolak lagi. DPR masih punya senjata lanjutan bila KPK tak bersedia memenuhi tugas penyelidikkan Pansus Angket," kata Lucius saat dihubungi.

Agun Gunandjar sebagai salah satu nama yang tersangkut kasus e-KTP sangat mungkin terpikih dengan mudah sebagai ketua pansus karena dinilai mewakili keingin sebagian politisi yang tak ingin terkena jeratan KPK. "

Dengan begitu saya kira sulit mengelak dari conflict of interest. Bagaimana penyelidikan Pansus akan berlangsung obyektif jika penyelidiknya mempunyai kepentingan untuk terhindar dari sasaran KPK selanjutnya dalam Kasus E-KTP?" ucap Lucius.

Alih-alih mendorong penguatan KPK atau komitmen pemberantasan korupsi, lanjutnya, Pansus justru berpotensi menjadi medan pembuktian apakah DPR bisa semakin luput dari kasus-kasua yang akan menjerat anggotanya.

"Kenekatan DPR untuk menempatkan orang-orang yang namanya disebut atau diduga terlibat dalam Kasus E-KTP dalam Pansus ini tentu semakin menguatkan dugaan atau bahkan membenarkan syakwasangka publik yang sejak awal memang meragukan niat pembentukan Pansus ini oleh DPR," tuturnya.

Kompas TV Juru bicara KPK, Febridiansyah, menyayangkan adanya perubahan sikap partai politik yang mendukung hak angket KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com