Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Sejak Reformasi, Pancasila dan Konstitusi Digerogoti

Kompas.com - 07/06/2017, 12:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Mahfud MD mengatakan, semenjak reformasi, penghayatan dan pengamalan Pancasila di Indonesia semakin berkurang.

"Sejak zaman reformasi, kesadaran Pancasila dan konstitusi sesuai dengan yang dikehendaki pendiri negara sudah mulai berkurang, bahkan sudah mulai digerogoti," ujar Mahfud usai dilantik Presiden di Komplek Istana Presiden, Rabu (7/6/2017).

Oleh sebab itu, tugas paling utama dari UKP-PIP, yakni menyadarkan masyarakat di Indonesia soal nilai-nilai Pancasila dan prinsip negara lainnya.

"Ini dianggap yang utama yang nanti akan kami kerjakan. Membangun kesadaran kembali di tengah masyarakat tentang bagaimana Pancasila dan UUD 45 sebagaimana diwariskan para pendiri negara, bisa dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Mahfud.

(Baca: Din Syamsuddin Batal Jadi Pengarah UKP Pancasila)

Semenjak dilantik, Rabu pagi, UKP-PIP langsung menggelar rapat perdana di Kantor Presiden. Namun, rapat perdana belum memutuskan hal-hal yang substansial. Rapat itu hanya menyepakati struktur dalam Dewan pengarah dan penentuan hari rapat setiap bulannya.

Sementara, tentang rencana program kerja, Dewan Pengarah akan terlebih dulu menunggu Eksekutif yang dijabat Yudi Latif untuk melengkapi strukturnya.

"Barulah targetnya nanti akan dirumuskan. Pokoknya kami akan bekerja secepatnya untuk membangun kesadaran kembali akan Pancasila itu," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

(Baca: Yudi Latif Pastikan UKP Pancasila Beda dari Program Era Orba)

Diberitakan, Presiden Joko Widodo, Rabu pagi, melantik sembilan orang sebagai Dewan Pengarah dan seorang sebagai Eksekutif UKP-PIP di Istana Negara, Jakarta.

Kesembilan Dewan Pengarah, yakni Megawati Soekarnoputri, Try Sutrisno, Ahmad Syafii Ma'arif, Said Agil Seeradj, Ma'ruf Amin, Muhammad Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe dan Wisnu Bawa Tenaya. Adapun, seorang Eksekutif, yakni Yudi Latif.

Kompas TV Megawati Hadiri Parade Pancasila di Manado
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com