Dukungan untuk Amien
Wakil Ketua DPRI RI Fahri Hamzah mempertanyakan terseretnya Amien Rais ke pusaran korupsi pengadaan alat kesehatan. Tagar #AkuAmienRais pun dibubuhkan Fahri pada sejumlah tweet yang disampaikannya lewat akun @Fahrihamzah.
Saat dikonfirmasi, Fahri membenarkan rangkaian tweet-nya tersebut. Fahri menyinggung soal jasa Amien Rais saat menentang Orde Baru dan juga saat yang bersangkutan menjadi Ketua MPR.
Menurut Fahri, menyerang Amien Rais sama sana menyerang dirinya. Dukungan untuk Amien Rais juga muncul dari sesama politisi PAN dan tokoh lainnya.
Politisi PAN, Muslim Ayub mempertanyakan terseretnya nama Ketua Dewan Kehormatan PAN ini. Ayub pun mendapat informasi bahwa jaksa KPK yang menuntut Siti Fadilah berasal dari Kejaksaan Agung. Dengan latar belakang itu, ia pun menilai penegakan hukum yang terjadi tidak bisa dipisahkan dari situasi politik.
(Baca: Pertanyakan Kasus Alkes, Fahri Hamzah Buat Tagar #AkuAmienRais)
"Ada kecenderungan Kejaksaan bahkan KPK jadi alat kelompok tertentu untuk melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang kritis terhadap pemerintahan," ucap anggota Komisi III DPR ini.
Namun, tudingan Ayub dijawab KPK. Sebagai lembaga penegak hukum, KPK menyatakan memperlakukan semua orang sama di mata hukum. Apapun partainya, oposisi ataupun tidak bukan menjadi persoalan. Yang disampaikan KPK di persidangan Tipikor merupakan fakta hukum. Sehingga KPK meminta tidak dibawa-bawa atau dikaitkan ke hal politis.
"Yang kita sampaikan di persidangan dan dapat disimak secara terbuka adalah fakta-fakta hukum. Sebaiknya KPK tidak ditarik pada kepentingan politik tertentu," kata Febri.
Kasus korupsi Alkes yang ditangani KPK menurut Febri merupakan kasus yang cukup serius. Sebab kasus korupsi alkes itu justru terjadi ketika wabah flu burung muncul. Negara pun dirugikan akibat perbuatan korupsi ini. Karenanya, KPK justru membutuhkan dukungan semua pihak dalam menangani kasus ini.
"Dugaan kerugian keuangan negara hampir setengah dari nilai proyek jika dikurangi pajak. Justru kita harapkan semua pihak mendukung pengungkapan kasus ini," ujar Febri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.