JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait, termasuk TNI dan Polri telah melakukan persiapan mudik yang aman dan nyaman untuk Idul Fitri 1438 Hijriah.
Salah satunya adalah dengan mengantisipasi kemacetan yang seringkali terjadi di jalur-jalur utama para pemudik. Seperti misalnya, pada tahun lalu, kendaraan pemudik mengular luar biasa di tol Cipali.
Menurut Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Pol Unggung Cahyono, kemacetan menjadi satu dari 17 potensi ancaman Idul Fitri 2017. Unggung mengatakan apabila ruas tol Cipali sudah padat, maka akan ada pengalihan jalur ke dua ruas lain.
Pertama, kendaraan pemudik dialihkan ke jalur Pantura lama, yaitu melalui Simpang Jomin, Mutiara, menuju Cikampek. Kedua, kendaraan pemudik dialihkan ke jalur selatan.
"Pengalaman tahun kemarin, tol sudah sangat padat, (sementara) Pantura dan Nagrek sepi," kata Unggung dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/6/2017).
(Baca: Polisi Gratiskan Biaya Penitipan Kendaraan bagi Warga yang Mudik )
Selain itu, Unggung menuturkan, apabila terjadi kemacetan di tol Cikampek, maka akan diberlakukan sistem lawan arus (contra-flow) dari kilometer (KM) 14 hingga KM 66.
"Alihkan arus menuju Kalimalang, atau di bawahnya, Becakayu," imbuh Unggung.
Pengalaman mudik tahun lalu juga diwarnai kemacetan di ruas jalan yang mengarah ke Purwokerto. Unggung mengatakan, pada tahun ini sudah ada empat jalan layang (fly over) yang tiga diantaranya akan berfungsi pada H-10.
"Ada fly over (FO) Dermoleng, FO Klonengan, dan FO Kesambi. Kecuali FO Kretek, ini akan membantu dari arah Pejagan ke Purwokerto," ucap Unggung.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.