Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Dinilai Tak Anggap Kasus Novel Penting

Kompas.com - 02/06/2017, 21:35 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian dinilai tidak menganggap kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sebagai kasus penting dan prioritas.

Padahal, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada POlri agar mengusut tuntas kasus ini. 

Polda Metro telah melakukan penyelidikan sejak Selasa (11/4/2017) lalu, tapi hingga saat ini belum juga membuahkan hasil.

(Baca: Komnas HAM Masih Kaji Kasus Novel Baswedan)

Hal ini disampaikan pengacara publik dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur, dalam konfrensi pers di kantor KontraS, Jakarta, Jumat, (2/5/2017).

 

"Kalau ini dianggap sebagai peristiwa urgent dan kalau sampai 52 hari belum tertangkap, belum diungkap pelakunya, maka Kapolri harus mengevaluasi Kapolda," ujar Isnur.

Menurut Isnur, jika Polda Metro tidak sanggup menuntaskan kasus ini, maka sedianya Kapolri menginstruksikan Bareskrim untuk mengambil alih.

"Harusnya begitu. Nah ini sama-sama mendiamkan, menggantungkan. Polda Metro enggak sanggup mengungkap, tapi Kapolri diam saja, enggak buat tim atau menarik kasusnya Bareskrim," kata Isnur.

Atau, Isnur menyarankan, Kapolri menginstruksikan Kapolda agar mengganti penyidiknya yang menangani kasus tersebut.

Bahkan, jika perlu dibentuk tim kerja baru dengan memasukan penyidik yang tidak hanya dari unsur kepolisian.

"Harusnya ini jadi atensi karena ini instruksi dari Jokowi juga dan melibatkan lembaga yang sangat besar dan mengancam institusi yang besar juga," ujarnya.

(Baca: Kasus Novel Tak Ada Perkembangan, KPK Tagih Keseriusan Polri)

Novel diserang dengan cara disiram air keras jenis asam sulfat oleh orang tak dikenal.

Peristiwa itu terjadi setelah Novel menunaikan shalat subuh di Masjid Jami Al-Ihsan di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (11/4/2017).

Polisi menduga bahwa pelakunya dua orang yang berboncengan naik motor mengenakan jaket hitam dan helm.

Namun hingga hari ke-52, hari ini, pelaku urung tertangkap. Beberapa kali polisi telah menangkap orangnyang diduga sebagai pelaku. Namun kemudian, polisi melepasnya karena orang tersebut tak rerkait kasus Novel.

Kompas TV Kondisi Membaik, Namun Mata Kiri Novel Masih Parah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com