Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: PKS "Selow" Aja, Jangan "Baperan"

Kompas.com - 31/05/2017, 10:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Partai Keadilan Sejahtera menghormati putusan pengadilan terkait sengketa dengan dirinya.

Berdasarkan putusan pengadilan, kata Fahri, PKS harus mengakuinya sebagai Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS.

Hal itu disampaikan Fahri menanggapi aksi walk out anggita Fraksi PKS karena menolak mengikuti rapat paripurna yang dipimpinnya.

"Kalau kata anak-anak sekarang, kalau berkelahi itu selow aja gitu lho, jangan baperan, apalagi ini bulan puasa," kata Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

(baca: F-PKS Bakal Terus Walk Out jika Fahri Hamzah Pimpin Rapat Paripurna)

Fahri mengatakan, semua pihak sebaiknya menghormati putusan pengadilan agar tidak bertindak semaunya.

Ia menilai, sikap para kader PKS di DPR yang mendadak "dingin" kepadanya karena intimidasi yang dilakukan Presiden PKS Sohibul Iman terhadap anggota Fraksi PKS.

"Sama seperti saya dulu kampanye buat Pak Prabowo, sampai MK (Mahkamah Konstitusi) kalah. Ya sudah, saya hormat ke Pak Jokowi sebagai Presiden," ujar Fahri.

"Istri aja kalau dicerai suami pas di pengadilan dibatalkan harus tetap diakui istri. Apalagi saya pendiri partai," lanjut dia.

Baca: Rapat Paripurna Dipimpin Fahri Hamzah, Fraksi PKS "Walk Out"

Sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) walk out atau keluar dari Ruang Sidang Paripurna, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Kejadian tersebut diawali interupsi anggota DPR dari Fraksi PKS Sigit Sosiantomo.

Sigit menilai, Fahri yang telah dipecat PKS tak memiliki legitimasi untuk memimpin rapat.

Sementara, anggota Fraksi PKS, Ecky Awal Mucharam, yang ditugaskan untuk membacakan pandangan terkait RAPBN hanya menyerahkan pandangannya secara tertulis kepada Pimpinan DPR.

Saat penyerahan pandangan fraksi, Ecky menyalami Pimpinan DPR, sempat tak menyalami Fahri.

Ia hanya menyalami Fadli Zon yang berdiri di samping kiri Fahri, kemudian berlanjut menyalami Setya Novanto dan Agus Hermanto yang berdiri di samping kanan Fahri.

Namun, belakangan keduanya tetap bersalaman setelah penyerahan berkas dan foto bersama.

Kompas TV PKS meminta MKD DPR untuk memproses dugaan pelanggaran Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com