Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diminta Tindak Tegas Kelompok yang Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 30/05/2017, 10:45 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak meminta aparat bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok yang melakukan persekusi dan intimidasi.

Persekusi yang dimaksud yakni mengincar sejumlah orang di media sosial yang dianggap menghina tokoh agama.

Kemudian, bertindak main hakim sendiri dengan menggeruduk rumah orang tersebut dan melaporkannya ke polisi.

Hal tersebut dilakukan agar peristiwa serupa tidak berulang di berbagai daerah dan menciptakan keresahan masyarakat.

"Dalam hal ini aparat pemerintah harus melakukan tindakan penegakan hukum. Itu yang paling penting. Tindak kekerasan dan ekstra-yudisial dilakukan karena tidak ada upaya penegakan hukum. Maka penegakan hukum yang paling penting," ujar Dahnil saat dihubungi, Selasa (30/5/2017).

Baca: Polri: Kalau Tersinggung Silakan Lapor Polisi, Jangan Main Hakim Sendiri

Menurut Dahnil, aparat penegak hukum harus bertindak proaktif agar bisa mendinginkan suasana antara pihak-pihak yang berkonflik.

"Pertama, kuncinya adalah penegakan hukum, jadi kami mendorong supaya dilakukan penegakan hukum dengan begitu bisa mendinginkan semua pihak karena dilakukan tindakan yang adil," ujar dia.

Seluruh pihak diharapkan mengedepankan tabayun dalam menyelesaikan persoalan.

Dalam beberapa kasus dugaan fitnah, kata Dahnil, Pemuda Muhammadiyah selalu mengedepankan cara-cara yang bijak dengan mendatangi pihak yang diduga menyebar fitnah, kemudian melakukan tabayun.

"Kami datangi dengan baik-baik, tabayun, dan kalau sudah minta maaf ya sudah. Kalau masih melakukan hal yang serupa ya kami tempuh jalur hukum," kata Dahnil.

"Saran saya jangan pernah lakukan tindakan kekerasan. Hanya ada dua yang bisa dilakukan ormas, tabayun dan upaya hukum," lanjut dia.

Baca: Kapolri Diminta Tindak Aksi Main Hakim Sendiri atas Penghinaan Tokoh

Selain itu, masyarakat juga diingatkan tidak mudah terpancing dengan maraknya ujaran kebencian dan berita bohong yang beredar di media sosial.

Dahnil mengatakan, ada pihak-pihak yang sengaja menyebar fitnah melalui media sosial dengan tujuan membuat keresahan di masyarakat.

"Saya sering menyebutnya sebagai tuyul-tuyul sosial media. Itu yang berbahaya. Masyarakat tenang-tenang saja kemudian ada pihak yang ingin menyebar ujaran kebencian melalui media sosial. Masyarakat harus juga harus melakukan klarifikasi terhadap informasi yang disebarkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com