Ia juga membantah adanya pertemuan di Hotel Grand Melia dengan Setya Novanto yang saat itu menjabat Ketua Fraksi Golkar di DPR.
"Tidak pernah ada pertemuan," kata Andi.
Baca: Andi Narogong Diberi Tahu Ada Orang Dekat Gamawan Fauzi dalam Proyek E-KTP
Hal tersebut kembali dibantah oleh Irman.
Menurut Irman, justru Andi merupakan sponsor pertemuan di Grand Melia dengan Setya Novanto.
Andi yang aktif memberikan undangan agar yang lain menghadiri pertemuan itu.
Sebelum terjadi pertemuan, menurut Irman, Andi mengatakan bahwa kunci penentu anggaran proyek e-KTP bukan Komisi II DPR, melainkan Setya Novanto.
Bahkan, menurut Irman, Andi berjanji untuk mempertemukan dia dengan Setya Novanto.
Dalam persidangan, Andi mengatakan bahwa ia pernah dimarahi, bahkan sampai dilempar piring oleh Irman.
Menurut Andi, ia dimarahi karena membocorkan rencana pengaturan pemenang lelang yang ingin ditentukan sendiri oleh Irman.
Saat itu, kata Andi, Irman ingin memenangkan PT Mega Global dalam proses lelang proyek e-KTP.
"Fitnah yang lebih besar lagi bahwa saya dikatakan sampai melempar piring, karena ingin menangkan PT Mega Global. Ya Allah, saya tidak pernah sentuh PT Mega Global," kata Irman.
Baca: Andi Narogong: Saya Diomelin, Dimaki-maki, Dilempar Piring oleh Irman
Menurut Irman, dalam proses lelang, dia justru berusaha memenangkan Konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), Konsorsium Murakabi dan Konsorsium Astragraphia.
Ketiga konsorsium itu sengaja dibentuk oleh Andi untuk menentukan pemenang dan pendamping lelang.