Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Narogong: Saya Diomelin, Dimaki-maki, Dilempar Piring oleh Irman

Kompas.com - 29/05/2017, 14:28 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong pernah dilempar piring oleh mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Irman.

Hal itu dikatakan Andi saat bersaksi dalam dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/5/2017).

Andi menjadi saksi untuk terdakwa Irman dan Sugiharto.

Awalnya, menurut Andi, pada Maret 2011, ia diminta Sugiharto untuk datang ke sebuah ruko di Taman Galaxy, Bekasi, Jawa Barat.

Saat itu, Sugiharto mengenalkan dia dengan Dedi Apriyadi yang merupakan keponakan Irman.

Menurut Andi, saat itu Sugiharto menyampaikan bahwa lelang proyek e-KTP kemungkinan dimenangkan oleh PT Mega Global.

Baca: Jadi Saksi E-KTP, Andi Narogong Mengaku Kenal Setya Novanto

Ia pun diminta untuk menghubungi pihak PT Mega Global, agar dapat tetap mendapatkan pekerjaan.

"Saya bilang kepada Pak Sugiharto, siap, siapa pun yang menang yang penting saya dapat kerja," ujar Andi kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selanjutnya, hasil pembicaraan tersebut diceritakan Andi kepada Paulus Tanos yang merupakan Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra.

PT Sandipala merupakan salah satu perusahaan yang ikut bergabung dalam Konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).

Menurut Andi, ia pernah diberitahu oleh Irman bahwa Paulus adalah orang dekat Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi.

Andi mengatakan, tanpa sepengetahuannya, Paulus ternyata mengadukan soal penentuan pemenang lelang tersebut kepada adik Gamawan Fauzi, Azmin Aulia. Akibatnya, Azmin menegur Irman.

Baca: Andi Narogong Akui Berikan 1,5 Juta Dollar AS kepada Kemendagri

Setelah hal itu, Irman memanggil Andi untuk bertemu di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Selain Irman, turut hadir pula Sugiharto.

"Saya diomelin, dimaki-maki, saya dilempar piring sama Irman. Itu karena saya cerita soal PT Mega Global kepada Paulus," kata Andi.

Tak lama kemudian, menurut Andi, Paulus dan Azmin datang ke hotel.

Saat itu, dia dan Paulus diminta untuk mengikuti perintah Irman, agar dimenangkan dalam proses lelang proyek e-KTP.

Kompas TV Andi Narogong Saksi Sidang E-KTP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com