Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Akan Bertemu Presiden Korsel, Bahas Upaya Reunifikasi Korea

Kompas.com - 29/05/2017, 11:54 WIB
Bayu Galih

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dijadwalkan bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae In.
 
Pertemuan akan berlangsung di Istana Kepresidenan Korea Selatan, Senin (29/5/2017) sore, di Seoul.
 
Megawati dijadwalkan bertemu Presiden Moon sebagai rangkaian dalam undangan sebagai pembicara pada Jeju Forum for Peace and Prosperity di Jeju, Korsel pada 31 Mei-1 Juni 2017. 
 
Selain melakukan kunjungan kehormatan, dalam pertemuan dengan Presiden Moon, Ketua Umum PDI Perjuangan itu juga akan membahas mengenai upaya reunifikasi Korsel dengan Korea Utara.
 
"Sebagai Presiden kelima Indonesia dan Ketua Umum PDI Perjuangan, penting bagi ibu Megawati untuk memperjuangkan dan mengkampanyekan perdamaian," kata politisi PDI-P yang mendampingi Megawati di Korsel, Herman Hery, di Seoul, Senin (29/5/2017).
 
"Ibu Mega sebagai sosok yang bisa diterima Korsel dan Korut bisa berperan penting dalam mempercepat reunifikasi dua Korea," ujar dia.
 
Moon Jae-in merupakan Presiden yang baru dipilih rakyat Korea Selatan setelah pemilu yang digelar pasca-pemakzulan Park Geun-hye akibat kasus korupsi, beberapa waktu lalu.
 
Megawati bertemu Presiden Moon atas undangan Pemerintah Korea Selatan. Ini merupakan pertemuan pertama Presiden Moon dengan tokoh nasional Indonesia. 
 
"Sejak terpilih pada 10 Mei lalu, Presiden Moon belum pernah bertemu dengan Pemerintah Indonesia maupun tokoh nasional seperti Ibu Megawati. Dalam pertemuan ini, Ibu Megawati akan menyampaikan beberapa gagasan kerja sama dengan Korea Selatan di bawah pemerintahan Moon," ucap Herman.

Dalam rangkaian kegiatan di Korsel, Megawati juga dijadwalkan bertemu dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore.

Sedangkan pada Jeju Forum for Peace and Prosperity, Megawati dijadwalkan sebagai pembicara pada 1 Juni 2017.

Selain Megawati, yang menjadi pembicara dalam forum itu antara lain mantan Presiden Portugal Anibal Cavaco Silva dan mantan Presiden Mongilia Punsalmaagin Ochirbat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com