Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aji Chen Bromokusumo
Budayawan

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Fraksi PSI dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan

Razia Celana Dalam

Kompas.com - 29/05/2017, 09:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Apa yang menjadi motivasi Anda membeli sesuatu? Lebih spesifik lagi, apa yang membuat Anda membeli pisau cukur Gillette? Dari mana Anda kenal merek tersebut?

Apa yang membuat Anda membeli pasta gigi Pepsodent? Sikat gigi Formula? Bahkan barang-barang pribadi seperti celana dalam merek tertentu, atau pembalut wanita merek tertentu?

Ternyata family atau keluargalah yang memegang peranan penting seseorang membentuk kebiasaannya dalam membeli sesuatu. Ada dua kategori yaitu family of orientation dan family of procreation.

Family of orientation

Keluarga sangat berperan dalam membentuk kebiasaan seseorang semenjak kecil, kesukaan akan sesuatu, pandangan politik, pilihan agama, gengsi, cara pandang dan cara pikir; semua ini terbentuk dan terasah ketika seseorang masih kecil, lahir, tumbuh dan besar di satu keluarga.

Dalam masyarakat Indonesia terutama, mayoritas pemilihan agama sudah ditentukan semenjak seseorang itu lahir.

Keluarga Katolik biasanya seluruh anggota keluarga akan menjadi Katolik juga, demikian juga halnya keluarga Kristen Protestan, biasanya secara otomatis anak-anaknya ketika besar akan menjadi pemeluk Kristen Protestan juga. 

Sama halnya satu keluarga di Amerika, jika dalam pandangan orang tuanya adalah Demokrat, most likely, pandangan politik ini akan ‘diwariskan’ ke anak-anaknya.

Cara pandang dan cara pikir yang dibawa sejak lahir sampai dewasa akan terus melekat dan susah hilang begitu saja.

Keluarga dengan latar belakang budaya, etnis atau suku tertentu, masih ada saja yang memberikan cap atau stigma kepada suku yang lain bahwa “suku A itu gini” atau “suku B itu gitu”.

Inilah biasanya yang terbawa sampai kita dewasa. Sadar tidak sadar, ini terjadi dan masih terjadi serta akan terus terjadi, terkecuali kita sebagai orang tua berusaha memutuskan "rantai prejudice" dan "rantai stereotype" tersebut.

Family of procreation

Merek celana dalam apa yang Anda pakai sekarang? Merek sabun mandi yang Anda gunakan? Merek apa pasta gigi Anda tiap hari? Sikat gigi? Pembalut wanita? Shampoo? Ingatkah Anda dari mana kenal merek-merek tsb dan sejak kapan Anda menggunakannya?

Sudah hal yang jamak jika orang tua pun menurunkan atau mewariskan hal-hal semacam ini kepada kita anak-anaknya. Waktu kecil kita kenal pasta gigi tertentu jelas dari orang tua kita. Sadar tidak sadar, sampai sekarang pasta gigi yang Anda gunakan masih merek itu.

Memang ada dari kita yang dengan sadar ganti merek di saat kita sendiri sudah bisa menentukan pilihan sendiri. Dan banyak juga di antara kita yang "memutuskan" rantai "warisan" tadi ketika kita sendiri menjadi orang tua seperti sekarang ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com