Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PPP: Bom Kampung Melayu Tindakan Orang Anti-Agama

Kompas.com - 25/05/2017, 21:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menilai bom bunuh diri di Kampung Melayu merupakan tindakan orang-orang yang anti-agama.

"Itu adalah tindakan anti-agama, melawan kemanusiaan dan puncak dari intoleransi yang dilakukan untuk menimbulkan ketakutan kepada bangsa Indonesia," ujar Romahurmuziy melalui keterangan tertulisnya, Kamis (25/5/2017).

Ia menuturkan, dalam Musyawarah Nasional (Munas) alim ulama Nahdlatul Ulama (NU) pada 25 hingga 28 Juli 2002 lalu, para ulama memutuskan bahwa bom bunuh diri hanya dibenarkan jika memenuhi beberapa syarat tertentu.

Pertama yakni diniatkan benar untuk membela agama, keadilan, dan kebenaran.

Kedua, diyakini benar-benar tidak ada cara lain yang lebih efektif kecuali dengan bom syahid dan cara itu menimbulkan risiko yang lebih kecil dibandingkan tindakan lain.

Ketiga, sasaran bom syahid adalah otak ketidakadilan, ketidak benaran atau pelaku langsung ketidakadilan tersebut.

(Baca: Ingin Tolong Polisi, Sopir Kopaja Ini Jadi Korban Bom Kampung Melayu)

"Mengingat bom Kampung Melayu tak memenuhi syarat di atas, maka bom bunuh diri tersebut adalah tindakan orang-orang yang anti-agama dan pelakunya mati sia-sia karena menzalimi dirinya sendiri," tutur politisi yang akrab disapa Romy itu.

Di samping itu, kejadian-kejadian terorisme semakin memperkuat perlunya mengemban paham keagamaan yang humanis, merangkul, dan ramah.

"Akar-akar radikalisme yang berasal dari paham agama, hanya bisa dinetralisir dengan paham agama yang mengedepankan kedamaian dan kelembutan. Melawan kekerasan semata-mata dengab kekerasan, hanya akan menambah amunisi perlawanan teroris," kata dia.

Romy menuturkan, adanya aksi bom yang berkelanjutan, baik yang terlaksana maupun tidak, menunjukan bahwa rekrutmen teroris terus berjalan dalam kesunyian serta secara konvensional tatap muka atau pun melalui dunia maya.

Anggota Komisi XI DPR RI itu pun meminta agar Polri juga melakukan patroli rutin untuk menghentikannya.

(Baca: Ketua PBNU: Dosa Pelaku Bom Kampung Melayu Dua Jenis)

"PPP meminta cyber crime Polri maupum Densus 88 untuk melakukan patroli rutin di dunia maya dengan meng-capture kata-kata atau idiom yang berpotensi mengarah pada terorisme," tutur Romy.

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk potongan tubuh yang diduga pelaku, panci, paku, hingga gotri. Sementara pelaku masih diselidiki aparat kepolisian.

Dari ledakan tersebut, polisi mencatat ada tiga anggota kepolisian yang gugur dalam tugas. Selain itu, ada 6 anggota kepolisian yang mengalami luka berat dan masih dirawat di rumah sakit. Dari warga sipil, ada 5 korban yang terluka. Mereka terdiri dari sopir Kopaja, mahasiswi, hingga karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kompas TV Pagi tadi (25/5), sejumlah kerabat mulai mendatangi rumah Bripda Taufan Tsunami di Jalan Krangganwetan, Bekasi, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com