JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menganggap ada kemiripan bom yang diledakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dengan bom panci di Cicendo, Kota Bandung, akhir Februari 2017.
Pada kedua peristiwa itu, pelaku sama-sama menggunakan panci sebagai wadah bom dan gotri sebagai penambah daya ledak.
"Barang bukti yang ditemukan ada beberapa kesamaan dengan kejadian di Bandung beberapa waktu lalu," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Di lokasi, ditemukan serpihan kain, lempengan alumunium, serpihan ransel, gotri, dan material yang diduga bahan rakitan bom.
(Baca: Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)
Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, jenis bom yang digunakan pelaku sama dengan bom di Bandung. Hanya saja, material bom di Kampung Melayu lebih lengkap.
"Ini termasuk mungkin lebih sempurna dari yang kemarin," kata Awi.
Nanun, belum dapat dipastikan apakah jenis ledakannya high atau low explosive. Saat ini serpihan material bom yang menjadi barang bukti masih diteliti di laboratorium forensik.
"Labfor yang bisa menyatakan itu (high atau low). Karena identifikasinya dari serbuk residu, itu yang akan diperiksa," kata Awi.
Selain itu, kemungkinan motif kedua peristiwa itu sama, yakni mengincar polisi. Pada teror bom di Bandung, para pelaku mengincar sejumlah tempat yang dihuni polisi, seperti Polda Jawa Barat, Polres Cianjur, pos lalu lintas di Buah Batu, dan pos polisi di Gegerkalong.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.