Satu hal yang terasa beda pada peristiwa Rabu malam hingga Kamis (25/5/2017) dini hari ini, ya yang itu tadi, sepi reaksi dari petinggi negeri.
Hal lain yang belakangan ditengarai pula berubah adalah sasaran dan lokasi teror. Peristiwa ledakan bom pada masa lalu cenderung menyasar tempat-tempat yang banyak didatangi atau punya kaitan dengan ekspatriat dan kepentingan negara lain.
Sebaliknya, peristiwa-peristiwa terkini yang menguarkan aroma teror, tampaknya malah menyasar orang-orang biasa, bahkan sama-sama orang Indonesia.
Ada gitu duta besar negara maju naik bus Transjakarta atau angkot lewat Kampung Melayu, misalnya?
Sepengkolan Kampung Melayu itu ya kalau ditilik isinya orang-orang Indonesia semua, paling banter yang mau balik ke Bekasi, Pondok Gede, Cibubur, atau yang terdekat Cawang dan sekitarnya.
Pada tahun lalu, misalnya lagi, apa coba yang bisa merasionalisasi peristiwa bom di perempatan jalan di kawasan Jalan Thamrin? Pertanyaan yang sama juga tertuju untuk temuan bom panci dan perakitnya di Bekasi.
Ketika ledakan bom di Kampung Melayu pada Rabu malam dipastikan oleh polisi berasal dari bom panci, barulah mungkin kaitan-kaitan kecil saling bertemu.
Masalahnya, apa coba yang diperjuangkan dari menyakiti orang, yang bahkan bisa jadi tetangga atau teman sendiri seperti ini?
Karenanya, biarpun baru Teten yang bicara mewakili petinggi negeri, sudah tepat bila kita orang Indonesia harus sama-sama lantang bersuara, “Kami tidak takut!”
(Baca juga: Teten: Kita Enggak Boleh Takut dengan Aksi Teror!)
Ledakan bom di Kampung Melayu ini memang tak bisa dimungkiri terjadi pada waktu yang juga rentan dikaitkan dengan aksi teror lain dunia.
Dalam hitungan beberapa hari terakhir, teror memang juga terjadi di Filipina, Thailand, dan Inggris. Kebetulan atau tidak, penjelasannya bisa panjang.
Namun, sekali lagi, teror hanya akan menuai tujuannya ketika kita tercekam ketakutan dan terjebak pada keputusan-keputusan tak bijak.
Katakanlah tak banyak petinggi negeri ini yang begadang memantau perisitwa teror di Kampung Melayu, rasanya tak akan pernah salah bila setiap anak bangsa terus saling menjaga dan merekatkan hati untuk menjaga damai di Bumi Pertiwi.
Setidaknya, teriakkan lantang bersama mulai dari hati dan pikiran masing-masing, “Kami Tidak Takut!”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.