Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Indonesia Tak Mungkin Diseragamkan

Kompas.com - 24/05/2017, 21:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa Indonesia sudah ditakdirkan menjadi negara yang beragam.

Hal ini disampaikan Megawati saat meresmikan Monumen Proklamator Soekarno, di halaman Gedung Kantor Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Rabu (24/5/2017).

Megawati mengatakan, keberadaan monumen Bung Karno di Lemhanas ini sangat tepat. Sebab, Bung Karno-lah yang membuat tempat pendidikan yang sekaligus juga tempat pengkajian ilmu ini.

Salah satu yang ditanamkan Soekarno di Lemhanas adalah ilmu geopolitik. Menurut Megawati, ilmu geopolitik adalah ilmu yang harus diketahui anak bangsa agar paham dan sangat menyadari di mana kita berada sebagai manusia Indonesia.

"Sebab kalau kita tidak tau di mana posisi kita, maka kita akan berpikir bahwa bangsa Indonesia bukan apa-apa. Badan kita menyebut orang Indonesia tapi cara berpikir kita ikut orang luar," kata Megawati dalam siaran pers DPP PDI-P, Rabu (24/5/2017) malam.

Megawati mengatakan, apabila calon pemimpin bangsa Indonesia ikut belajar geopolitik, maka mereka akan memahami bagaimana membangun mental sebagai bangsa yang kuat. Bagaimana membangun strategi menuju kejayaan Indonesia.

"Dari sini Bhinneka Tunggal Ika benar-benar dihayati sebagai keberagaman. Tak mungkin Indonesia diseragamkan, dan dalil apa pun kalau itu berlawanan dengan kebhinnekaan akan gampang diruntuhkan," kata Megawati.

"Kita sudah ditakdirkan oleh Allah SWT sebagai bangsa yang keberagamannnya luar biasa. Bukan hanya manusianya saja tapi juga resourcesnya juga luar biasa," ujarnya.

Megawati lantas bicara mengenai prestasi ayahnya. Dari sisi keilmuan, Bung Karno mendapatkan predikat honoris causa yang jumlahnya sebanyak 23 buah dalam segala ilmu.

Bukan hanya politik tapi juga hukum, sosial, budaya dan sebagainya. Predikat honoris causa itu ada dari negara di Eropa, Asia, Afrika dan Benua lainnya.

"Jadi alangkah sayang kalau Indonesia malah ingin menenggelamkan nama Bung Karno. Semestinya kita secara obyektif rasional mengetahui siapa sebenarnya sosok Bung Karno ini. Mengapa dapat memerdekakan suatu bangsa yang kemudian disebut Indonesia," ucapnya.

Megawati menambahkan, ada perkataan Bung Karno yang perlu diingat bahwa bangsa ini lemah bila mudah dipecah belah dan diadu domba. Itulah hal yang membuat Indonesia dijajah lama.

"Karena itulah maka penting sekali dikaji dan dipelajari tentang bagaimana kebhinnekaan dan peraatuan itu dibangun dan diperkuat," ujarnya.

Peresmian patung monumen Proklamator Kemerdekaan RI di Lemhanas merupakan rangkaian dari peringatan acara HUT Lemhanas ke-52 yang bertepatan dengan Hari Kebangkutan Nasional (Harkitnas) 20 Mei.

Pada acara yang dibuka dengan tarian Bali Sri Kamewali itu, hadir sejumlah tokoh di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, hingga Guruh Soekarnoputra dan Sukmawati Soekarnoputri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com