Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Polisi Harus Jelaskan Beredarnya Foto Penggerebekan Pesta "Gay"

Kompas.com - 24/05/2017, 18:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nur Kholis mempertanyakan beredarnya foto-foto saat polisi menggerebek praktik prostitusi sesama jenis di Atlantis Gym dan Sauna, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Komnas HAM tengah mengumpulkan informasi terkait asal-muasal beredarnya foto-foto tersebut.

"Kami sedang mengumpulkan informasi terkait penyebaran foto di lokasi penggerebekan," ujar Nur Kholis, saat ditemui di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017).

Beredarnya foto-foto itu dinilai melanggar privasi seseorang.

Sebab, orang-orang yang digerebek polisi tersebut dalam kondisi tanpa busana. 

"Dalam proses penegakan hukum, apalagi statusnya masih disangkakan atau tersangka, maka polisi harus melindungi hak-hak pribadinya. Termasuk tidak di-publish identitas apalagi fisiknya. Bahkan, dalam kasus ini fotonya beredar," ujar Nur Kholis.

Baca: Polri Akan Telusuri Penyebar Foto Penggerebekan Pesta "Gay"

Polisi juga diminta menjelaskan mengapa foto-foto penggerebekan bisa beredar di publik.

"Saya kira sebaiknya kepolisian menyampaikannya kepada publik, bagaimana foto-foto itu beredar. Itulah yang harus diterangkan oleh teman-teman kepolisian," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, Polri akan mengusut pihak yang menyebarkan foto penggerebekan pesta kaum gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Menurut Tito, menyebarkan foto penggerebekan yang memperlihatkan pesertanya tanpa busana sangat tidak etis.

"Mempertontonkan gambar telanjang jadi masukan untuk kami. Nanti kami cek melalui propam (profesi dan pengamanan) Kapolda dan propam Mabes," ujar Tito, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Baca: Polisi Mengaku Tak Pernah Sebar Foto Tanpa Busana Peserta Pesta "Gay"

Ia menambahkan, bisa saja yang menyebarkan foto tersebut bukan polisi yang tengah menggerebek pesta seks tersebut.

Kompas TV Motif Ekonomi Jadi Dasar Transaksi Prostitusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com