Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi "Ngotot" Minta Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia

Kompas.com - 24/05/2017, 17:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya berkali-kali mengimbau agar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali ke Indonesia untuk mengikuti proses hukum. Saat ini, diketahui Rizieq tengah berada di Arab Saudi bersama keluarganya.

Penyidik, kata dia, membutuhkan kesaksian Rizieq dalam kasus chat WhatsApp berkonten pornografi.

"Keterangan Rizieq sangat dibutuhkan karena temuan yang didapat penyidik," ujar Rikwanto

Namun, Rikwanto enggan mengungkap temuan apa saja yang dimaksud. Yang jelas, kata dia, pesan via WhatsApp itu berkaitan dengan Rizieq. Keterangan Rizieq dibutuhkan untuk mengkonfirmasi kesaksian orang-orang yang telah diperiksa sebelumnya.

(Baca: Apa Saja Kegiatan Rizieq Shihab Selama di Arab Saudi?)

"Penyelidikan termasuk penyidikan untuk membuat terang kaitan masalah hukum. Keterangan dia untuk membuat jelas masalahnya," kata Rikwanto.

 

Penyidik, kata Rikwanto, memaklumi alasan Rizieq belum kembali ke Indonesia.

Rizieq tengah beribadah di Arab Saudi dan mengurus hal lainnya. Ia mengatakan, penyidik menganggap alasan tersebut masih bisa diterima sehingga sampai saat ini kehadiran Rizieq masih dinanti.

Dalam kasus ini, Polri terkesan pasif untuk memeriksa Rizieq. Namun, menurut Rikwanto, hal ini merupakan nagian dari taktik penyidik.

 

(Baca: Hendardi: Sia-sia Bawa Kasus Rizieq ke Internasional)

"Penyidik punya teknik dan taktik, kadang mungkin waktunya kita cari yang tepat," kata Rikwanto. 

Penyidik sudah menemui pengacara dan mendatangi orang yang menempati rumah Rizieq dan keluarga. Namun, belum ada titik terang soal kepastian Rizieq kembali.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto meminta Rizieq segera mengklarifikasi soal kasua chat tersebut. Jika tidak, justru Rizieq akan rugi sendiri.

"Ini imbauan sudah berapa kali. Kalau tidak kembali yang rugi beliau sendiri," jata Setyo.

Kompas TV Apakah Rizieq Shihab tidak mempercayai hukum di Indonesia?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com