JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London mengirimkan staf untuk memastikan keamanan warga negara Indonesia (WNI) di Manchester.
Langkah ini dilakukan terkait adanya serangan bom bunuh diri di akhir konser penyanyi Amerika Serikat (AS) Ariana Grande di Manchester, Inggris, pada Senin (22/5/2017) malam.
Duta Besar RI untuk Inggris, Rizal Sukma, mengatakan KBRI telah mengirim dua staf menuju Manchester untuk memeriksa keadaan WNI.
KBRI London menyebutkan bahwa sebanyak 59 korban luka dilaporkan dibawa ke delapan rumah sakit di seantero Manchester.
"Saat ini dua staf KBRI juga sudah tiba di Manchester untuk mengecek keselamatan WNI, dengan mendatangi delapan rumah sakit tempat korban dirawat," ujar Dubes Rizal Sukma, melalui keterangan tertulis, Rabu (24/5/2017).
Menurut Rizal, kedua staf KBRI juga telah berkoordinasi dengan polisi Greater Manchester dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).
KBRI London sejauh ini tidak mendapati adanya WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Namun, para WNI di Inggris diimbau untuk menghindari daerah kejadian dan wilayah keramaian.
(Baca juga: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Ledakan Bom di Manchester)
"KBRI mengecam tindakan teror di Manchester. WNI telah diimbau untuk menghindari daerah kejadian dan daerah-daerah keramaian dan diminta mengikuti info resmi pihak kepolisian dan twitter KBRI London," ucap Rizal.
Ledakan itu menewaskan setidaknya 24 orang dan sekitar 50 terluka. Pihak kepolisian Inggris sedang menangani kejadian tersebut seperti penanganan terhadap aksi teroris.
Pihak kepolisian Inggris mengatakan bahwa mereka telah menanggapi laporan adanya sebuah ledakan yang menyebabkan sejumlah korban tewas yang terkonfirmasi serta korban luka-luka lainnya di arena yang berkapasitas 21.000 orang.
(Yuni Arisandy/ant)