Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boedi Oetomo, Sang Penanda Kebangkitan Nasionalisme

Kompas.com - 20/05/2017, 06:14 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tanggal 20 Mei, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Berdirinya organisasi Boedi Oetomo sekitar 109 tahun lalu disebut sebagai salah satu tonggak penting persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia dalam entitas sebuah bangsa.

HM Nasruddin Anshoriy Ch dan dr. Djunaidi Tjakrawerdaya dalam bukunya berjudul 'Rekam Jejak Dokter Pejuang dan Pelopor Kebangkitan Nasional', menyebut 20 Mei 1908 sebagai hari lahirnya organisasi modern pertama di Tanah Air.

Boedi Oetomo menjadi cikal bakal tumbuhnya nasionalisme Indonesia yang membakar seluruh jiwa rakyat untuk mencapai kemerdekaan.

Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan secara jelas tercantum dalam anggaran dasar Boedi Oetomo, meski masih terbatas untuk masyarakat Jawa dan Madura.

Pasal 2 anggaran dasar menyatakan bahwa Boedi Oetomo bertujuan untuk menggalang kerja sama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis.  

Hal itu kembali ditegaskan oleh Sekretaris I Soewarno melalui surat edaran tentang berdirinya Boedi Oetomo.

Soewarno menulis bahwa tujuan Boedi Oetomo adalah mengusahakan persatuan kaum bumiputra yang bersifat umum dan sebagai pelopor untuk mewujudkan pendidikan bagi seluruh rakyat.

Saat itu, dia berharap persatuan antara orang-orang Jawa menjadi permulaan sebuah persaudaran nasional yang tidak membedakan suku dan kepercayaan.

"Tujuan Boedi Oetomo adalah mengusahakan persatuan kaum bumiputra yang sedapat mungkin bersifat umum, sehingga akhirnya akan tercapai terbentuknya suatu persatuan orang Jawa pada umumnya, dengan Boedi Oetomo sebagai pelopor yang tugas utamanya adalah merancang cara-cara yang tepat untuk mencapai terwujudnya suatu pendidikan yang serasi bagi negara dan rakyat Hindia Belanda," tulis Soewarno.

"Tetapi selain dari itu kita berusaha agar persatuan ini menjadi umum sifatnya yang dapat dikatakan merupakan suatu persaudaraan nasional yang tidak membedakan kesukuan, mazhab atau pun kepercayaan," tambahnya.

Meskipun Boedi Oetomo bukan merupakan organisasi pribumi yang pertama, namun kelahirannya cukup menggemparkan.

Menurut Manuel Kaisiepo, dalam tulisannya berjudul 'Dari Kebangkitan Jawa ke Kebangkitan Nasional, tokoh pencetus politik etis Mr. C. Th. van Deventer memberikan komentar dalam majalah De Gidds, beberapa saat setelah pengumuman kelahiran Boedi Oetomo.

Van Deventer menyebut berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah keajaiban. Het wonder is geschied, insulinde, de schoone slaapeter, is ontwaakt, yang artinya suatu keajaiban telah terjadi, Insulinde, putri cantik yang tidur itu, telah bangkit.

Manuel pun berasumsi komentar yang ditulis oleh van Deventer itu memberikan ide untuk memperingati tanggal berdirinya Boedi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com