Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Alibi Kuat, Miko Dinyatakan Bukan Pelaku Penyiraman Novel

Kompas.com - 19/05/2017, 13:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, polisi telah selesai memeriksa Niko Panji Tirtayasa alias Miko.

Setelah penyidik mengecek semua alibi dan keterangan, Niko dilepas dan kembali ke rumahnya.

Niko dianggap tidak terlibat dalam kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.

"Pada akhinya disimpulkan, alibinya kuat. Miko ini, dia tidak terkait dengan penyiraman tersebut," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/5/2017).

(baca: Soal Kasus Penyerangan Novel Baswedan, KPK Masih Percaya pada Polri)

Rikwanto mengatakan, polisi memeriksa Niko karena videonya menyebar di media sosial.

Dalam video itu, Niko mengaku dipaksa membuat kesaksian palsu saat diperiksa Novel selaku penyidik KPK.

Polisi menganggap Niko masuk dalam kriteria orang yang berpotensi sakit hati atau dendam kepada Novel.

Akhirnya, Niko dijemput dari kediamannya untuk diperiksa di Polda Metro Jaya.

(baca: Antasari Yakin Polisi Tangkap Penyiram Novel dalam Dua Pekan)

Penyidik kemudian menanyakan posisi Niko saat kejadian berlangsung. Keterangan Niko kemudian dicocokkan dengan keterangan lainnya.

"Saat kejadian penyiraman, kita teliti siapa bersama dia, siapa yang bisa dikonfirmasi. Memang tepat semua alibinya," kata Rikwanto.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, dalam mendalami perkara ini, polisi tak hanya menganalisa secara induktif, yakni mempelajari tempat kejadian perkara, CCTV, maupun keterangan saksi.

Karena setelah memeriksa tiga orang yang gambarnya tertangkap di lokasi, tak satupun terkait dengan peristiwa tersebut.

Di samping itu, polisi juga melakukan metode deduktif dengan memperkirakan motif pelaku, mengaitkannya dengan profesi Novel yang berisiko.

"Kira-kira yang berpotensi sakit hati, dendam. Mungkin bisa karena masalah pekerjaan, kasus, masalah pribadi," kata Tito.

Kompas TV Penyidik KPK, Novel Baswedan telah menjalani operasi mata di Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com