Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Jamin Sistem Sistem Data DPR Tak Terserang "Ransomware"

Kompas.com - 15/05/2017, 18:52 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menjamin sistem data di DPR aman dari malware ransomware yang belakangan menyerang RS Kanker Dharmais, Sabtu (13/5/2017).

Agus mengatakan, saat ini Pusat Data dan Teknologi Informasi DPR telah melakukan semua instruksi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk tidak langsung menghubungkan komputer dengan jaringan internet saat menyalakannya.

Ia juga memastikan Pusdatin DPR memiliki sistem cadangan untuk menyimpan data, jika nantinya terserang ransomware.

"Pasti sudah punya karena itu merupakan anjuran dari Kominfo," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/5/2017).

"Tak boleh sembarangan, di komputer ada treat tertentu untuk dilaksanakan supaya tak ada serangan malware yang sedang marak ini," kata dia.

Ia menambahkan, serangan ransomware bisa saja menyasar pihak mana pun. Karena itu, ia berharap semua instansi pemerintahan melaksanakan anjuran Kementerian Kominfo terkait penanganan serangan ransomware.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Ia mengatakan, DPR menggunakan sistem penyimpanan berbasis cloud untuk seluruh anggota dan pegawai kesekretariatannya.

"Kan pakai cloud system. Kami software-nya asli. Itu yang menyebabkan aman. Belum ada laporan, aman pokoknya," tutur Fahri.

Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Teknologi Informasi DPR Juhartono menyatakan hal yang sama.

Hingga saat ini belum ada keluhan dari seluruh anggota DPR dan pegawai kesekretariatan saat menggunakan sistem data internal mereka.

"Kami sudah mengirimkan SMS kepada pegawai untuk melakukan instruksi Kominfo dan hingga saat ini belum ada keluhan," ujar Juhartono.

(Baca juga: Buru-buru "Back-up" Data di Kantor Pemerintah karena Ransomware WannaCry)

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara telah memberikan panduan agar komputer personal tidak terjangkit virus WannaCry. Salah satu caranya adalah dengan matikan WiFi atau cabut koneksi kabel LAN di kantor.

Pasalnya, WannaCry ini tersebar tak seperti ransomware lain yang butuh interaksi dengan pengguna lewat phising e-mail. Ketika satu komputer terjangkit, maka semua komputer dalam satu jaringan LAN dan server kemungkinan besar terinfeksi pula.

(Baca: Cegah Ransomware, Menkominfo Minta Cabut Jaringan dan Matikan WiFi)

Kompas TV Cegah Virus â??Ransoware Wannacryâ?? (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com