Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ancaman Ransomeware Wannacry, Ini Kata Wapres Kalla

Kompas.com - 15/05/2017, 15:59 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah sakit Harapan Kita dan RS Dharmais di Indonesia turut menjadi korban dari serangan global malware ransomware WannaCry.

Program jahat itu hari ini membuat heboh hampir di seluruh dunia. Lantaran menyandera sistem komputer sejumlah rumah sakit dan instansi layanan publik lainnya.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengaku sudah mendapatkan laporan serangan malware tersebut langsung dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

"Saya berbicara dengan Rudi (Rudiantara) soal ini. Yang pakai OS windows itu bahaya. Ini kejahatan," kata Kalla di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).

(Baca: Ancaman Ransomeware WannaCry, Kemendikbud Pastikan Data Nilai UN Aman)

Untuk mengantisipasi ancaman virus tersebut, Kalla meminta semua pihak menangkal serangan melware tersebut dengan antivirus.

Tak hanya itu, kabel jaringan internet yang terhubung komputer pun harus dicabut sementara. Setelah itu itu, data yang ada segera disalin ke perangkat yang lebih aman.

"Kan sama kayak orang sakit, kalau ada kena virus pakailah masker, eh antivirus. Saya dengar tadi cabut dulu kabelnya (jaringan). Diajarin tadi sama Rudi backup-nya (file)," terang Kalla.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mengatakan bahwa Kementerian Kominfo dan Kementerian Kesehatan serta Id-SIRTII sedang berupaya menangani serangan malware tersebut, agar dampaknya tak lebih parah.

"Serangan malware ini mengakibatkan tidak bisa dibukanya data di komputer. Jadi data tak bisa diakses," kata Rudiantara melalui sambungan telepon kepada KOMPAS.com, Sabtu (13/5/2017).

Pemerintah akhir pekan kemarin juga telah memberikan himbauan kepada organisasi, kementerian/lembaga atau korporasi untuk melakukan upaya pencegahan secepatnya.

Langkah termudah saat ini yang bisa dilakukan kata Rudiantara adalah, mematikan jaringan internet yang terhubung dengan komputer.

"Untuk organisasi, kementerian/lembaga, korporasi kan belum masuk kantor. Karena baru masuk kantor Senin. Nah pastikan komputer, servernya untuk tidak terhubung dengan jaringan internet dulu," terang Rudiantara.

(Baca: RS Dharmais Tak Akan Bayar Uang Tebusan untuk "Ransomware WannaCry")

Usai itu, komputer pun bisa dihidupkan dan segera lakukan back up data-data penting yang ada di masing-masing komputer atau server.

"Sementara dulu, kabel jaringan cabut, wifi matikan sementara, sampai nanti data yang penting di-copy dahulu. Paling mudah itu dulu," kata dia.

Tak hanya itu, menurut Rudiantara, melalui website kominfo.go.id, kementeriannya juga telah memberikan langkah-langkah pencegahan yang bisa diikuti instruksinya, dalam tautan berikut ini. https://goo.gl/oyMeaK

Kompas TV Pemimpin Dunia Bersatu Lawan Virus Ransomware Wannacry
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com