JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengimbau semua pihak tidak bermain-main dengan kebinekaan, tetapi terlibat aktif merawat kemajemukan Indonesia.
"Harus selalu diingat dan disadari bahwa Indonesia itu majemuk, jadi jangan bermain-main dengan kebhinnekaan," katanya saat membuka sosialisasi bantuan pemerintah pendampingan sekolah pelaksana Kurikulum 2013 dan sekolah model jenjang SMP, SMA dan SMK se-Provinsi, di Bengkulu, Minggu (15/5/2017).
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, itu mengatakan secara agregat, Indonesia memang mayoritas beragama Islam, namun hal tersebut tidak serta merta memberikan hak bagi mayoritas untuk berbuat intoleran.
Meski masyarakat Indonesia mayoritas Islam, Muhadjir menuturkan di beberapa daerah di Nusantara memperlihatkan bahwa umat Muslim justru minoritas.
(Baca: Jokowi: Indonesia Jadi Rujukan Kelola Keberagaman)
"Kalau kita sebagai mayoritas intoleran, bukan tidak mungkin itu dibalaskan kepada umat Muslim di mana mereka menjadi minoritas, jadi mari kita pikirkan sama-sama," katanya.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2015-2020 untuk Bidang Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan itu juga mengingatkan bahwa pihak yang berbuat intoleran kepada umat lain perlu dipertanyakan kehidupan beragamanya.
Bila seseorang memahami agama Islam dengan baik, maka tidak ada celah untuk berbuat intoleran, apalagi radikal.
Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh pendidik untuk memupuk semangat toleransi di sekolah melalui peningkatan kualitas belajar mengajar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.