Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aji Chen Bromokusumo
Budayawan

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Fraksi PSI dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan

Perlawanan Koruptor dan Oligarki Berbungkus Agama dan Sentimen Etnis

Kompas.com - 15/05/2017, 08:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAna Shofiana Syatiri

Gebrakan-gebrakan para pembaharu menyebabkan gerahnya banyak sekali 'stakeholders' (pemangku kepentingan pundi-pundi masing-masing kelompok). Dolly, Tanah Abang, Kalijodo, Waduk Pluit, dibabatnya perparkiran liar hanya segelintir pembaharuan yang terlihat nyata di permukaan. Naiknya Jokowi menjadi Presiden di 2014 mengakhiri era 'auto pilot country' periode kedua SBY.

Pada Pilpres 2014 sudah mulai terjadi 'pilot project' membungkus isu agama, menghidupkan kembali hantu palu arit, isu etnis 'aseng' dan campur tangan asing. Masih jelas dalam ingatan betapa dahsyat bungkus agama, hantu palu arit, asing-aseng digoreng terus. Namun masih bisa dibilang levelnya belum mencapai kulminasi karena diakui atau tidak, beberapa tokoh yang gemar 'bungkus agama' di sana sini masih ada kepentingan dalam kekuasaan dan kemungkinan bermainnya kepentingan kerajaan-kerajaan bisnis keluarga-keluarga tertentu.

Beberapa pihak masih berpikir bahwa Jokowi mungkin masih bisa ditekuk atau 'dibimbing' oleh invisible hands. Namun duet maut RI-1 dan DKI-1 menjungkirbalikkan dan membuyarkan harapan dan pundi-pundi para invisible hands itu semua.

Hebohnya terpilihnya Menteri Susi mengawali era Jokowi. Begitu gencar penolakan yang lagi-lagi dibungkus agama. Cacian dan cercaan terhadap cara berpakaian Menteri Susi, gaya berbicaranya, merokoknya, tatonya, semua dikemas dengan bungkus agama.

Korupsi besar-besaran di bidang perikanan dan kelautan Indonesia diobrak-abrik tanpa gentar. Kapal-kapal negara asing yang entah sudah berapa dasawarsa berkeliaran di perairan Indonesia mengeruk kekayaan laut Indonesia satu per satu ditenggelamkan tanpa ampun.

Protes keras negara-negara lain, beberapa kali sempat hampir terjadi insiden diplomatik antar negara, beberapa kali nyaris terjadi kontak senjata total, semuanya tidak dianggap oleh Menteri Susi, semuanya hajar tanpa ampun. Pola lama patronasi dan oligarki 'semua bisa diatur dan dibantu' buyar berantakan. Kedaulatan maritim Indonesia paling tegak dan berdaulat semenjak Indonesia merdeka.

Siapa yang terusik? Dari bisik-bisik terhembus para pemangku kepentingan urusan bisnis laut di dalam kerajaan bisnisnya yang nyaman di sentra-sentra bisnis Jakarta (Sudirman, Thamrin, Kuningan) sewot.

Bubarnya PETRAL dan diobrak-abriknya urusan perminyakan; sekarang tongkat estafet dilanjutkan oleh (lagi-lagi) Ignatius Jonan, membuat banyak pihak yang berkepentingan dengan licinnya emas hitam ini kelimpungan dan berang. Sekali lagi bisik-bisik sesosok nama yang selama ini 'antara ada dan tiada' diyakini adalah salah satu yang mendanai gonjang-ganjing politik selama ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com