Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2017, 08:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terkait penangkapan seseorang yang diduga pelaku penyerangan dengan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

"Komunikasi terkait perkembangan kasus ini memang sudah dilakukan antara KPK dengan Polri," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis (11/5/2017).

"Kami tunggu saja pengumuman dari Polri. Tentu sesuai KUHAP kan ada waktu penangkapan tersebut hingga penentuan status hukum. KPK juga menunggu pengumuman resmi itu," kata dia.

Pada prinsipnya, kata dia, KPK menyampaikan terima kasih kepada Polri karena sampai hari ke-29 setelah penyerangan kepada Novel tersebut masih terus bekerja.

"Harapan kami, semoga penangkapan ini menjadi awal untuk mengungkap siapa otak pelaku dari serangan terhadap penyidik KPK itu," ucap Febri.

Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya dan Mabes Polri mengamankan seorang pria berinisial AL yang diduga terkait penyiraman cairan kimia terhadap Novel Baswedan.

"Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dan upaya paksa penangkapan terhadap seseorang berinisial AL," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Jakarta, Rabu (10/5) malam.

(Baca: Polisi Amankan Pria Berinisial AL Terkait Penyerangan Novel Baswedan)

Setyo menjelaskan, awalnya anggota Polda Metro Jaya dan Mabes Polri menemui Novel Baswedan di Singapura kemudian mendapatkan keterangan terdapat salah satu orang yang dicurigai.

Selanjutnya, anggota gabungan mengamankan seorang pria berinisial AL yang saat ini dalam pengembangan dan pemeriksaan alibi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono menambahkan, semula polisi menerima informasi terkait dua orang berinisial M dan H.

"Kemudian dilakukan cek alibi namun yang dua orang itu pada saat kejadian 11 April tidak di lokasi kejadian," ujar Argo.

(Baca: Polisi Periksa Alibi AL di Hari Penyerangan Novel Baswedan)

Argo menuturkan, petugas mendapatkan foto AL sehingga dilakukan upaya paksa untuk pendalaman dan penyelidikan.

"Petugas memeriksa telepon selular dan ini belum tentu pelaku atau bukan," ujar Argo.

Novel Baswedan disiram air keras sepulang shalat subuh pada Selasa (11/4). Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik.

(Benardy Ferdiansyah/ant)

Kompas TV Polisi mengamankan seorang pria berinisial "AL". Ia diduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Polisi Periksa Alibi AL di Hari Penyerangan Novel Baswedan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Anies-Muhaimin Siap Hadapi Debat, Tim Pemenangan: Sudah Terlatih “Didesak” dan “Dislepet”

Anies-Muhaimin Siap Hadapi Debat, Tim Pemenangan: Sudah Terlatih “Didesak” dan “Dislepet”

Nasional
Sebut Ada Pihak yang Ingin Hilangkan PDI-P di Banten, Ketua DPD: Kita Lawan!

Sebut Ada Pihak yang Ingin Hilangkan PDI-P di Banten, Ketua DPD: Kita Lawan!

Nasional
Partai Pelita Deklarasi Dukungan untuk Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024

Partai Pelita Deklarasi Dukungan untuk Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024

Nasional
Hasto Sebut Megawati Gelar Rapat Konsolidasi Tertutup dengan 18 DPD PDI-P

Hasto Sebut Megawati Gelar Rapat Konsolidasi Tertutup dengan 18 DPD PDI-P

Nasional
KPK Gelar Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 12 Desember, Jokowi Disebut Akan Hadir

KPK Gelar Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 12 Desember, Jokowi Disebut Akan Hadir

Nasional
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Prabowo Apresiasi Prajurit TNI

Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Prabowo Apresiasi Prajurit TNI

Nasional
Ganjar Borong Koas Kaki dari Pedagang Asal Solo saat Lari Pagi di Senayan

Ganjar Borong Koas Kaki dari Pedagang Asal Solo saat Lari Pagi di Senayan

Nasional
Mahfud Ralat soal OTT dan Sebut Tersangka KPK Kurang Bukti, Novel: Itu Lebih Lucu Lagi

Mahfud Ralat soal OTT dan Sebut Tersangka KPK Kurang Bukti, Novel: Itu Lebih Lucu Lagi

Nasional
Prabowo: Saya Bukan Joget Tanpa Gagasan...

Prabowo: Saya Bukan Joget Tanpa Gagasan...

Nasional
Tragedi Pembunuhan Dalam Keluarga

Tragedi Pembunuhan Dalam Keluarga

Nasional
Prabowo: Fokus Bangun Masa Depan dan Hormati Keputusan Rakyat

Prabowo: Fokus Bangun Masa Depan dan Hormati Keputusan Rakyat

Nasional
Hasto: Pak Prabowo Bukan PDI-P, Bukan Jokowi, Jadi Tak Bisa Blusukan

Hasto: Pak Prabowo Bukan PDI-P, Bukan Jokowi, Jadi Tak Bisa Blusukan

Nasional
H-2 Debat Capres, Anies-Muhaimin Persiapkan Diri

H-2 Debat Capres, Anies-Muhaimin Persiapkan Diri

Nasional
Hadiri HUT PSI, Prabowo: Koalisi Indonesia Maju Bertekad Berantas Korupsi dan Tingkatkan Hilirisasi

Hadiri HUT PSI, Prabowo: Koalisi Indonesia Maju Bertekad Berantas Korupsi dan Tingkatkan Hilirisasi

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Program 'KTP Sakti' Ganjar-Mahfud untuk Masyarakat Miskin

Sekjen PDI-P Ungkap Program "KTP Sakti" Ganjar-Mahfud untuk Masyarakat Miskin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com