Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Sebut Kecintaan Masyarakat Terhadap Ahok Sangat Dalam

Kompas.com - 10/05/2017, 14:36 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan mantan pasangan calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul meyakini kecintaan masyarakat amat dalam kepada Ahok.

Hal itu terlihat dari kesedihan publik saat Ahok dijatuhi hukuman dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.

Banjir dukungan dari massa pro-Ahok telah ditunjukkan sejak sebelum vonis dibacakan, bahkan hingga ke Rutan Cipinang.

(Baca: Menteri Yasonna Ungkap Alasan Pemindahan Ahok ke Mako Brimob)

Masyarakat bahkan berkumpul di depan Balai Kota, Rabu (10/5/2017) pagi untuk bernyanyi bersama.

"Oh iya, dalam banget (kecintaan terhadap Ahok). Bukan hanya Jakarta, Indonesia. Bukan hanya Indonesia, dunia. Itu fakta, enggak bisa ditutupi," ujar Ruhut saat dihubungi, Rabu.

Pada acara di Balai Kota, kata Ruhut, masyarakat yang datang tak hanya berasal dari Jakarta tapi juga dari daerah lain-lain.

"10 ribu. Bukan hanya Jakarta tapi daerah datang semua. Bayangkan," tuturnya.

Meski mengaku sakit menerima vonis dua tahun penjara terhadap Ahok, namun ia mengimbau seluruh pihak untuk menerima putusan hukum tersebut. Termasuk upaya hukum banding yang ditempuh Ahok. 

Kasus Ahok, menurut Ruhut, membawa pelajaran bagi seluruh pihak agar berhati-hati dalam menyinggung isu agama. Sebab, isu agama dinilai sangat sensitif.

(Baca: Tommy Soeharto: Fenomena Ahok Ada Baiknya Ada Buruknya)

Tak terkecuali bagi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

"Kita lihat saja kerja setelah Oktober Anies dan Sandi. Jadi pengendalian diri yang tinggi lah semua. Jangan sampai ada aspek hukum yang mengenai mereka, karena itu sangat hati-hati," ucap Ruhut.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhi vonis dua tahun penjara kepada Ahok. Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu dianggap terbukti menodai agama Islam. Majelis juga memerintahkan penahanan terhadap Ahok.

Kompas TV Nasib Ahok Pasca Vonis 2 Tahun Penjara (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com