JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengganti sejumlah petugas rumah tahanan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, terkait kaburnya ratusan narapidana dan tahanan.
Ia juga mengganti Kepala Kanwil Riau dan menurunkan pangkat petugas lain yang bertanggung jawab di rutan tersebut.
Yasonna meminta Kakanwil Riau yang baru, Dewa Putu Gede, membenahi masalah krusial di rutan tersebut, yakni kelebihan kapasitas dan pungutan liar oleh petugas.
"Untuk Kanwil yang baru, Saudara bekerja, ditunjuk, mendapat kehormaran untuk menyelesaikan masalah di sana," ujar Yasonna, dalam konferensi pers di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (8/5/2017).
Dewa diminta tidak segan mengambil tindakan tegas untuk membersihkan pungli.
Untuk mengatasi masalah kelebihan muatan, Yasonna percaya Dewa mampu mengelolanya dengan bertanggung jawab.
"Untuk pelajaran ke depan, tidak cukup sanksi administratif. Saya minta Kapolda usut tindak pidana. Mungkin PNS-nya korupsi, gratifikasi, mungkin penganiayaan," kata Yasonna.
Secara terpisah, Dewa berterima kasih atas kepercayaan Yasonna membenahi rutan bermasalah tersebut.
Langkah pertama yang akan dia lakukan adalah mengamati fakta di lapangan dan memetakan permasalahannya.
"Ada beberapa hal yang perlu dibenahi untuk penulihan hak di sana. Apakah hak ibadah, remisi, termasuk makan dan tidur dengan baik," kata Dewa.
Dewa juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian dan TNI setempat untuk memudahkan tugasnya.
Setelah itu, ia mengkaji langkah apa yant harus dilakukan ke depan.
Hal utama yang perlu diperhatikan yakni soal kelebihan muatan.
"Kapasitas di Riau hanya 3.000 tapu diisi 10.000, kan tidak mungkin. Memungkinkan tidak dibawa ke wilayah terdekat. Pak menteri bilang, lihat dulu, koordinasikan dengan kanwil terdekat," kata Dewa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.