Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi Disebut "Hoax", Ini Penjelasan Sri Mulyani

Kompas.com - 04/05/2017, 07:11 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara soal tulisan kolumnis South China Morning Post, Jake Van Der Kemp.

Jake menulis bahwa Presiden Joko Widodo salah data mengenai data pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang disebut menempati urutan ketiga terbaik di dunia, setelah China dan India.

Jake bahkan menyebut Jokowi telah menyebarkan berita palsu alias hoaks.

Sri Mulyani mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen bukan  yang ketiga terbaik di dunia.

Ia menjelaskan, yang dimaksud Jokowi adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaik ketiga di antara negara-negara G-20, bukan di seluruh dunia.

"Ya ini kan tidak klaim bahwa paling tinggi seluruh dunia. Beliau (Jokowi) mengatakan di dalam negara-negara G-20 emerging market," kata Sri Mulyani, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

(Baca: Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Baik Tapi Masih Banyak yang Demo)

Sri Mulyani meminta Jake untuk melihat lagi slide presentasi yang ditampilkan saat Jokowi berpidato di Hongkong beberapa waktu lalu.

Pada slide itu jelas disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah nomor tiga terbaik dibandingkan negara-negara G-20.

Sri Mulyani mengatakan, idealnya pertumbuhan ekonomi Indonesia memang harus dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang pendapatannya setara.

Tidak adil jika membandingkan ekonomi Indonesia dengan negara-negara yang pendapatannya jauh lebih rendah.

"Kalau seluruh dunia kan banyak negara-negara yang income-nya lebih rendah dari Indonesia tapi gross-nya tinggi. Di ASEAN saja kalau kita lihat Kamboja dan Laos itu lebih tinggi dari kita," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Jake sebelumnya menulis opini di South China Morning Post dengan judul: "Sorry President Widodo, GDP Rankings are Economists Equivalent of Fake News".

(Baca: Jokowi Ingin Pertumbuhan Ekonomi 2018 Capai 6,1 Persen)

Jake mempertanyakan klaim peringkat ketiga dalam hal pertumbuhan ekonomi seperti yang disampaikan Jokowi saat kunjungan ke Hongkong.

Sebab, di Asia, banyak negara yang pertumbuhan ekonominya lebih tinggi daripada Indonesia.

Misalnya Vietnam 6,2 persen, Timor Leste 5,5 persen, Papua Nugini 5,4 persen dan Myanmar 7,3 persen.

Sementara, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 5,02 persen.

Kompas TV Presiden Jokowi Bertemu Ribuan TKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com