JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar memastikan akan mengawal sengketa Pilkada di Papua secara netral.
Meski baru resmi menjabat sebagai Kapolda Papua pada hari ini, Jumat (28/4/2017), Boy sudah mendapatkan gambaran peta kerawanan di sana.
"Kami bertekad mengawal secara netral. Jangan sampai justru faktor pemicu datang dari penyelenggara," ujar Boy di Kompleks PTIK, Jakarta, Jumat.
Sejumlah wilayah di Papua melakukan pemungutan suara ulang, seperti di Jayapura, Tolikara, Kepulauan Yapen, dan Puncak Jaya.
Boy mengatakan, ia akan meneruskan persiapan yang sudah dilakukan selama ini.
"Pada prinsipnya, koordinasi dengan penyelenggara sudah intens," kata Boy.
(Baca: Boy Rafli Amar Dimutasi Jadi Kapolda Papua)
Selain itu, Polda Papua terus menjalin komunikasi dengan tokoh agama dan tokoh adat untuk menyelesaikan konflik yang ada.
Dengan demikian, penyelesaiannya tidak harus melalui jalur hukum.
Penyelenggaraan pemungutan suara ulang, kata dia, harus dilakukan dengan tertib.
"Kita harap masyarakat kita tekadkan pemilu ini harus damai, jangan diselesaikan dengan kekerasan," kata dia.
Sementara itu, mantan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, dengan pengalaman bertugas di Papua 20 tahun lalu, ia meyakini Boy mampu menghadapi situasi di sana dengan baik.
(Baca: Pengamanan Pilkada Papua Jadi Tantangan Baru Boy Rafli Amar)
Ia terbuka untuk memberikan masukan dan pemikiran kepada Boy soal apa yang harus dilakukan ke depan.
Terutama persoalan Pilkada yang diakui Paulus banyak masalah.