Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diajak Teten Makan Ikan, Warga NTT Keluhkan soal Penghasilan Rendah

Kompas.com - 28/04/2017, 14:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengajak warga Nusa Tenggara Timur untuk mengonsumsi ikan.

Pesan ini disampaikan Teten saat bertemu dengan kelompok perempuan di Pantai Lasiana, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (28/4/2017) siang ini.

Pertemuan digelar dalam rangka kampanye makan ikan untuk meningkatkan gizi masyarakat sekaligus membuat maju industri perikanan.

"Kita bisa jadi bangsa yang pintar seperti orang Jepang kalau makan ikan yang banyak," kata Teten.

Teten mengaku heran dengan rendahnya konsumsi ikan di Nusa Tenggara Timur. Padahal, sebagian besar mata pencaharian masyarakat NTT adalah nelayan.

(Baca: Blusukan ke Pasar Ikan di Kupang, Teten Sebut Kurang Higienis)

Teten sudah mengunjungi dan melihat langsung aktivitas para nelayan di pasar Oeba, Kupang.

Ia menilai, ikan yang ditangkap dan dijual oleh nelayan di pasar itu sangat segar, beragam, dan juga murah.

"Di Jakarta ikan yang mahal orang tetap beli untuk anaknya. Disini ikan berlimpah tidak diberikan ke anaknya, sangat sayang sekali," ucap Teten.

Seorang warga pun menanggapi pernyataan Teten. Ibu rumah tangga yang bernama Iwa itu beralasan bahwa keluarganya tidak banyak mengonsumsi ikan karena penghasilan yang rendah. Padahal, suami Iwa adalah nelayan.

"Orang NTT kurang konsumsi ikan karena pendapatannya minim sekali. Nelayan dapat ikan lebih baik dijual daripada dikonsumsi. Bisa untuk keperluan lain. Ikannya dijual beli tempe dan sayur," ucap Iwa.

Menurut Iwa, penghasilan nelayan yang rendah ini dipengaruhi oleh belum adanya zonasi antara wilayah laut yang jadi garapan nelayan tradisional dan nelayan modern dengan kapal besar.

Akibatnya, nelayan tradisional dengan kapal kecil kesulitan menangkap ikan.

"Kadang harus nunggu sampai tiga hari baru dapat ikan," ucapnya.

Teten pun mengakui bahwa saat ini masalah zonasi antara nelayan tradisional dan modern masih terus digarap oleh pemerintah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com