Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restorasi Gambut Libatkan Swasta dan Masyarakat

Kompas.com - 26/04/2017, 20:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melibatkan pihak swasta dan masyarakat dalam melakukan restorasi lahan gambut.

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengatakan, pelibatan pihak swasta dan masyarakat ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo demi memenuhi target 2 juta hektar restorasi lahan gambut pada 2020 mendatang.

"Masyarakat antusias untuk tidak mau terbakar lagi. Industri siap dan bagus dalam menjaga lahan gambut," kata Nazir, seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Nazir mengatakan, keterlibatan swasta dan masyarakat ini membuat proses restorasi gambut di lapangan relatif tidak menemui masalah yang berarti.

Ia optimistis BRG bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.

Pada tahun 2016 lalu, BRG sudah melakukan restorasi 200.000 hektar lahan.

(Baca: Jokowi Ingatkan, Target Restorasi Gambut pada 2020 Capai 2 Juta Hektar)

Tahun ini, jumlahnya ditargetkan naik menjadi 650.000 lahan. Sebanyak 250.000 hektar lahan akan dikerjakan menggunakan APBN, sementara 400.000 lainnya akan digarap swasta.

"Kalau kita berhasil berikan asistensi, mengawasi, akan ada 400.000 plus 250.000 lahan restorasi gambut," ujar Nazir.

Saat membuka rapat terbatas, Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap BRG setelah badan itu dibentuk setahun lalu.

"Evaluasi harus terus menerus kita lakukan karena BGR diberi target restorasi pada tahun 2020 sampai 2 juta hektar di 7 provinsi," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, tujuh provinsi tersebut yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Papua.

"Kebakaran di lahan gambut harus kita cegah sedini mungkin karena jelas akan menimbulkan dampak yang luar biasa," tambah Jokowi.

Kompas TV Sekitar 15 hektar hutan produksi di Kabupaten Pelalawan, Riau, terbakar. Diduga kawasan lahan gambut itu sengaja dibakar, tetapi petugas belum mengetahui pelaku pembakaran ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com