JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap Badan Restorasi Gambut (BRG), setelah badan itu dibentuk tahun lalu.
"Evaluasi harus terus menerus kita lakukan karena BGR diberi target restorasi pada tahun 2020 sampai 2 juta hektar di tujuh provinsi," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Jokowi mengatakan, tujuh provinsi tersebut yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Papua.
Pada tahun 2017 ini, lanjut Jokowi, BRG diberi target untuk melakukan restorasi sampai 400.000 hektar atau 20 persen dari total target.
(Baca: Wapres Ajak Negara Tetangga Bantu Atasi Kebakaran Lahan di Sumatera)
"Kepada Badan Restorasi Gambut saya ingin mendapatkan laporan kendala di lapangan dalam memenuhi target tersebut," ucap Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan dalam ratas 11 Januari lalu, ia sudah menekankan untuk mencapai target restorasi 2017, BRG tidak bisa bekerja sendirian.
Perlu dukungan penuh dari kementerian dan lembaga terkait serta pemda setempat.
Jokowi juga menekankan agar seluruh warga di sekitar ekosistem gambut maupun swasta dan BUMN pemegang konsesi wajib terlibat dalam restorasi gambut.
(Baca: Badan Restorasi Gambut Kembangkan Alat untuk Minimalisasi Kebakaran Lahan)
"Mereka harus ikut menjaga kelestarian dan ekosistem lahan gambut dengan prinsip pengelolaan gambut dengan yg lestari. Sehingga pemanfaatan lahan gambut untuk tujuan ekonomi dan kesejahteraan dapat dilakukan tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan," ucap Jokowi.
Jokowi menekankan bahwa perlindungan dan pemulihan fungsi ekologis kubah gambut sangat penting menjadi prioritas bersama.
Hal ini untuk mencegah terulangnya kebakaran di lahan gambut yang sangat sulit untuk dipadamkan.
(Baca: Wapres Minta Badan Restorasi Gambut Siapkan "Roadmap" Investasi)
"Kebakaran di lahan gambut harus kita cegah sedini mungkin karena jelas akan menimbulkan dampak yang luar biasa," ucap Jokowi.