Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Buruh Migran Memburu Kedatangan Jokowi di Hong Kong

Kompas.com - 25/04/2017, 21:11 WIB
Yudha Pratomo

Penulis

Jika Anda masih ingat ketika kita duduk di bangku sekolah, di dinding dalam kelas hampir selalu ada foto-foto para pahlawan yang berjejer rapi. Tapi sebenarnya untuk apa foto-foto tersebut? Apa hanya sebagai pajangan pelengkap di kelas saja?

Jika berkaca pada perintah dari Mendikbud Muhadjir Effendy yang meminta agar setiap kelas di Indonesia memasang foto presiden beserta wakilnya dan para pahlawan nasional, tujuannya adalah untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme.

Tapi apakah hanya ini saja alasan untuk memasang foto para pahlawan nasional di kelas?

Ulasan selengkapnya bisa Anda baca pada artikel berjudul "Gambar Pahlawan di Kelas, Jangan Dipajang Hanya untuk Aksesoris!"

4. Belajar dari Tentara Pembebasan Suriah

Meskipun kalah dalam hal jumlah angka dibanding puluhan ribu pasukan SAA dan aliansi mengelilingi Kota Damaskus namun hal itu tidak berpengaruh bagi FSA (Free Syrian Army) setidaknya hingga saat tulisan ini sedang disiapkan. Faktanya adalah hingga kini kemampuan bertahan FSA sangat luar biasa dan mendapat acungan jempol, bikin Rusia dan pasukan pemerintah sakit kepala.

Perlawanan gagah berani FSA di Jobar dan Al-Qabun telah "mencuri" perhatian pengamat bagaimana FSA mampu melakukan hal itu di lumbung SAA sehingga korban jiwa di kedua pihak berjatuhan tak terhindarkan.

Banyak pihak terkagum-kagum mempelajari kekuatan dan ketangguhan FSA di kawasan dekat Damaskus ini. Bagaimana mereka mampu menjadi duri dalam daging dalam tubuh SAA bahkan bisa menjadi kuda hitam yang mampu meruntuhkan tembok pertahanan Damaskus.

Baca buah pikir Kompasianer tentang hal ini pada artikel berjudul "Belajar Kuat dan Tangguh dari Tentara Pembebasan Suriah".

5. Bangga Memiliki Haters

Siapa yang tidak tahu istilah hater saat ini? Istilah ini sangat familiar dengan publik figur dan seolah menjadi fenomena tersendiri di media sosial. Sebenarnya untuk apa ada haters ini? Apakah berpengaruh atau hanya sekadar mencari sensasi saja?

Ternyata fenomena haters ini berhubungan dengan kekeliruan memaknai sensasi dan prestasi.

Selebriti atau publik figur pun tidak jarang malah merasa bangga ketika memiliki haters dalam jumlah yang banyak. Bahkan kadang mereka seolah bersembunyi di balik dalih haters adalah orang yang peduli" pada mereka sebagai figur publik.

Para haters pun sama saja, mereka bahkan bangga mengungkapkan diri mereka sebagai pembenci salah satu figur dan tidak sedikit perilaku mereka yang semakin buruk di media sosial.

Apa sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya para haters ini? Simak ulasan "Ketika Orang Biasa Bangga Memiliki Banyak Haters".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com