JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan tak ada langkah khusus yang disiapkan internal partai terkait terseretnya Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Hal itu disampaikan Idrus menanggapi pernyataan Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Golkar Yorrys Raweyai.
Yorrys sebelumnya mengatakan ada sejumlah langkah khusus yang disiapkan Golkar terkait pencegahan Novanto ke luar negeri atas permintaan KPK.
"Enggak ada apa-apa. Saya sudah telepon Bang Yorrys. Dia bilang bukan gitu pernyataannya. Dia bilang kan bilamana, dan itu kan sudah diatur dalam sistem kami, bukan apa-apa," kata Idrus saat dihubungi, Selasa (25/4/2017).
(baca: Yorrys Sebut Ada Langkah Penyelamatan Golkar Setelah KPK Cegah Setya Novanto)
Ia mengatakan, semestinya dalam kondisi ketua umum tengah didera masalah, semua kader Golkar semestinya prihatin dan mendukung, sehingga tetap solid.
Idrus menyayangkan pihak di internal Golkar yang justru tak memberi dukungan kepada Novanto.
Ia menuturkan, dahulu Golkar pernah mengalami situasi yang sama seperti sekarang, yakni saat Akbar Tandjung masih menjabat ketua umum.
(baca: Yorrys Raweyai: Setya Novanto Hampir Pasti Jadi Tersangka e-KTP)
Saat itu, Akbar tersangkut kasus korupsi Bulog (Badan Urusan Logistik), namun di Pileg 2004 Golkar tetap memperoleh suara terbanyak.
"Itu karena kami Solid, buahnya menang di 2004, di tengah isu itu. Dalam pusaran isu korupsi," tutur Idrus.
"Jadi enggak langkah apa-apa. Semua solid mendukung kepemimpinan Novanto. Jadi kalau ada pikiran itu, itu pikiran pribadi dan itu tidak masuk dalam sistem. Kalau ada yang ngomong itu, itu adalah ucapan pribadi dan tak masuk dalam sistem sehingga tak perlu diikuti," lanjut Idrus.
(baca: Jika Novanto Tak Bijak, Nasib Golkar Diyakini Bakal seperti Demokrat)
Yorrys sebelumnya menyebut, Golkar saat ini sedang menjalankan proses politik internal menyikapi masalah Novanto. Proses politik tersebut berorientasi pada penyelamatan partai.
Apa langkah strategis penyelamatan Golkar yang dimaksud, Yorrys tidak mau mengungkapkannya.
Bahkan, Yorrys menyebut Novanto hampir pasti ditetapkan jadi tersangka oleh KPK.